Jakarta, CNBC Indonesia – Siapa yang tidak mengenal treadmill? Alat ini memungkinkan penggunanya berlari atau berjalan di tempat karena terdapat mesin penggerak di bawahnya.
Treadmill yang sering digunakan saat ini merupakan hasil karya Kenneth H. Copper pada 1968. Belum banyak orang tahu sebelum sebelum diciptakan Cooper sebagai alat olahraga, treadmill sebenarnya digunakan untuk menyiksa tahanan.
Konsep treadmill yang diperuntukkan untuk hukuman diciptakan oleh William Cubbit di Inggris pada 1818, jauh sebelum dimanfaatkan untuk kepentingan olahraga. Kala itu bentuk treadmill buatannya tak seperti sekarang, melainkan terdapat tangga dan roda yang sering juga disebut tread-wheel.
Mengutip situs JStor, para tahanan diharuskan menekan tangga yang tertanam di roda dengan kaki mereka, yang membuat treadmill bergerak sehingga membuat tahanan harus lanjut ke langkah berikutnya supaya tak jatuh. Mekanisme ini sama seperti Anda turun naik tangga, tapi diam di tempat. Tentu, sangat melelahkan.
Aksi ini dilakukan bukan agar tahanan sehat, tapi untuk eksploitasi. Treadmill dimainkan untuk memompa air atau menggiling biji-bijian. Jadi, jika para tahanan ogah melakukan itu, maka pastinya mereka tak bisa dapat akses air dan makanan. Atas dasar ini, mereka harus berada di treadmill sampai 10 jam sehari.
“Para tahanan menggunakan treadmill secara berkelompok, dengan dua lusin narapidana bekerja dalam satu mesin, biasanya menggiling biji-bijian atau memompa air, terkadang hingga 10 jam berturut-turut,” ungkap New York Times, dikutip Kamis (16/5/2024).
Atas siksaan seperti ini, para tahanan sering merasa kelelahan fisik dan mental. Beberapa dari mereka ada yang meninggal karena dipaksa berintensitas tinggi di treadmill. Selain itu ada juga yang mentalnya terganggu karena terus-terusan berada di mesin tersebut.
Saat itu, penjara menilai aktivitas ini efektif membuat efek jera, sehingga menjadikan penyiksaan di treadmill sebagai kelaziman. Meski di sisi lain, para tahanan sangat membenci dan tak ada dampak berguna, selain sakit dan meninggal.
Namun, aksi keji ini perlahan mulai ditinggalkan sejak abad ke-20. Persoalan Hak Asasi Manusia jadi alasan pelarangannya. Semenjak dilarang, treadmill perlahan diubah peruntukkannya untuk ranah kesehatan dan olahraga, seperti yang sekarang terjadi. Sampai sekarang, treadmill bahkan menjadi salah satu alat olahraga paling populer dan paling mudah digunakan banyak orang.
[Gambas:Video CNBC]
(mfa/mfa)