Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah laporan menunjukkan banyak anak muda yang mulai enggan meneruskan kuliah. Salah satunya karena biaya.
Laporan National Student Clearinghouse Research Center menyebutkan jumlah anak SMA yang tidak melanjutkan pendidikannya kian banyak sejak pandemi lalu. Jumlah angkatan 2024 hanya 900 ribu lebih sedikit dari yang mendaftar pada 2020.
Sementara itu, laporan dari Pew Research Center mengatakan 22% orang mengatakan biaya kuliah yang sebanding dengan menanggung utang pendidikan.
Analis dari Pew yang dikutip CNBC Internasional menyebutkan kondisi pekerjaan mereka yang tanpa gelar sarjana juga jauh lebih baik. Dari tahun 1970 yang cenderung rendah akhirnya berubah sejak satu dekade lalu.
Menurut peneliti senior dari Pew, Richard Fry, pengangguran saat itu turun secara drastis. Peluang bagia pekerja berusia 25-34 tahun juga terus meningkat.
“Pasar tenaga kerja sangat ketat sekarang dan ini khususnya menguntungkan untuk pekerja berpendidikan rendah,” kata dia, dikutip Jumat (24/5/2024).
Fenomena ini juga dihadapkan oleh mendapatkan uang atau investasi dalam pendidikan. Pasar tenaga kerja juga dilaporkan mengalami kekurangan.
“Pilihan masyarakat untuk calon mahasiswa ini, mendapatkan uang layak sekarang atau investasi dalam gelar, diwarnai dengan kekurangan tenaga kerja,” kata pendiri dan Presiden Lakhani Coaching, Hafeez Coaching.
Namun mereka yang memegang gelar sarjana juga tak sepenuhnya tidak beruntung. Sebab Pew mengungkapkan pendapatkan para sarjana mengalami kenaikan dalam periode yang sama.
Bank Sentral New York melaporkan gaji mereka lulusan perguruan tinggi (usia 22-27 tahun) 67% lebih tinggi dari mereka yang memegang ijazah SMA.
[Gambas:Video CNBC]
(fab/fab)