Surabaya (beritajatim.com) – Setiap tahun, jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Makkah untuk menunaikan ibadah haji, salah satu dari lima rukun Islam.
Ibadah haji memiliki sejumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh para jamaah, yang secara khusus membedakannya dari ibadah umrah.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Beritajatim.com Jum’at (08/06/2024) berikut ini adalah penjelasan lebih rinci tentang kegiatan utama yang dilakukan oleh jamaah haji di Makkah beserta perbedaannya dengan umrah.
Kegiatan Jamaah Haji di Makkah
1. Ihram
Sebelum memasuki Makkah, jamaah haji harus memasuki keadaan ihram di miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan di luar Makkah. Jamaah mengenakan pakaian ihram yang terdiri dari dua lembar kain putih bagi pria dan pakaian sederhana bagi wanita.
Mereka kemudian melafalkan niat haji: “Labbaik Allahumma Hajjan” (Ya Allah, aku memenuhi panggilanMu untuk berhaji). Selama dalam keadaan ihram, jamaah dilarang melakukan beberapa hal, termasuk memotong rambut atau kuku, memakai wangiwangian, berburu, dan melakukan hubungan suami istri.
2. Tawaf Qudum
Setibanya di Masjidil Haram, jamaah melakukan Tawaf Qudum, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan melafalkan doa dan dzikir. Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di tempat yang sama. Selama tawaf, jamaah dianjurkan untuk berdoa dan berdzikir, meminta ampunan dan rahmat dari Allah.
3. Sa’i
Setelah tawaf, jamaah melanjutkan dengan Sa’i, yaitu berjalan tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah. Setiap perjalanan dihitung satu kali, jadi jamaah akan berakhir di Marwah. Sa’i mengingatkan kita pada usaha Siti Hajar mencari air untuk putranya, Ismail, yang kemudian ditemukan sebagai sumur Zamzam oleh malaikat Jibril.
4. Wuquf di Arafah
Wuquf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah berkumpul di Padang Arafah dari siang hingga terbenam matahari. Jamaah berdoa, berzikir, dan memohon ampunan dari Allah. Ini adalah momen puncak dalam ibadah haji, dan tidak sah haji tanpa wuquf di Arafah.
5. Mabit di Muzdalifah
Setelah meninggalkan Arafah, jamaah menuju Muzdalifah untuk bermalam. Di sini, mereka mengumpulkan kerikil untuk melempar jumrah serta melanjutkan ibadah dan doa. Jamaah mengumpulkan setidaknya 49 kerikil (21 untuk tiga hari melontar Jumrah, dan 7 untuk satu hari melontar Jumrah Aqabah).
6. Mabit di Mina dan Melontar Jumrah
Jamaah menuju Mina untuk melontar jumrah pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah. Pada hari pertama (10 Dzulhijjah), mereka melempar Jumrah Aqabah dengan 7 kerikil. Pada harihari berikutnya, mereka melempar ketiga jumrah (Ula, Wusta, dan Aqabah) masingmasing dengan 7 kerikil. Melontar jumrah adalah simbol mengusir setan dan meneguhkan keteguhan iman.
7. Tawaf Ifadah
Setelah melontar jumrah, jamaah kembali ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf Ifadah. Ini adalah tawaf inti dalam ibadah haji yang terdiri dari tujuh putaran mengelilingi Ka’bah. Sa’i Ifadah, setelah Tawaf Ifadah, jamaah juga melakukan Sa’i antara Shafa dan Marwah jika belum melakukannya setelah Tawaf Qudum.
8. Tahallul
Setelah tawaf dan sa’i, jamaah melakukan tahallul dengan mencukur atau memotong sebagian rambut. Tahallul menandai akhir dari kondisi ihram dan diperbolehkannya kembali melakukan aktivitas yang dilarang selama ihram.
9. Tawaf Wada’
Sebelum meninggalkan Makkah, jamaah melakukan Tawaf Wada’ sebagai tawaf perpisahan. Tawaf ini terdiri dari tujuh putaran mengelilingi Ka’bah. Tawaf Wada’ adalah bentuk penghormatan terakhir sebelum meninggalkan kota suci Makkah.
Perbedaan Haji dan Umrah
1. Waktu Pelaksanaan
Haji: Hanya dapat dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu pada tanggal 8 hingga 12 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah.
Umrah: Dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, tanpa terbatas oleh waktu tertentu.
2. Ritual Khusus
Haji: Meliputi ritual khusus seperti wuquf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta melontar jumrah.
Umrah: Tidak termasuk ritual khusus seperti wuquf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta melontar jumrah.
3. Kewajiban
Haji: Merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, baik secara finansial maupun fisik, setidaknya sekali seumur hidup. Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam.
Umrah: Merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan tetapi tidak diwajibkan. Umrah bisa dilakukan berkalikali dalam hidup seorang Muslim.
4. Durasi
Haji: Biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama, antara lima hingga enam hari, dengan rangkaian kegiatan yang padat.
Umrah: Bisa diselesaikan dalam beberapa jam hingga satu hari, tergantung pada jumlah jamaah dan situasi di Masjidil Haram.
Dengan memahami kegiatan dan perbedaan antara haji dan umrah, umat Islam dapat lebih menghargai nilai dan makna ibadah haji dalam kehidupan mereka. Haji bukan hanya serangkaian ritual, tetapi juga simbol dari pengabdian total kepada Allah SWT dan kesetaraan umat manusia di hadapanNya. [ian]