Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Kesehatan Afrika Selatan melaporkan kasus kematian pertama akibat cacar monyet setelah lima kasus terkonfirmasi dalam satu bulan terakhir, Rabu (12/6/2024) waktu setempat.
Melansir dari Reuters, Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Joe Phaahla mengungkapkan bahwa kasus kematian tersebut merupakan pasien laki-laki berusia 37 tahun yang meninggal di Rumah Sakit Tembisa, Senin (10/6/2024) waktu setempat. Menurut Phaahla, kasus kematian ini merupakan yang pertama setelah laboratorium mengonfirmasi lima kasus infeksi dalam sebulan terakhir.
Phaahla mengatakan bahwa seluruh kasus cacar monyet di Afrika Selatan terjadi pada laki-laki berusia 30 hingga 39 tahun yang tak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara yang dilanda wabah tersebut. Dengan demikian, penyakit ini menular secara lokal.
“Kelima kasus tersebut diklasifikasikan sebagai kasus parah yang memerlukan rawat inap. Kasus-kasus tersebut memiliki penyakit penyerta dan telah diidentifikasi sebagai populasi kunci, yakni laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki,” kata Phaahla, dikutip Kamis (13/6/2024).
Secara rinci terkait lima pasien cacar monyet di Afrika Selatan, Phaahla mengungkapkan bahwa satu pasien telah dipulangkan dari rumah sakit, satu pasien dipulangkan untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah, dan dua lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Menurut Phaahla, cacar monyet dapat menyebar melalui kontak dekat, menyebabkan gejala mirip flu, dan lesi berisi nanah. Sebagian besar kasus penyakit zoonosis ini tergolong ringan, tetapi bisa mematikan.
Sebagai informasi, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus monkeypox tergolong ke dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Penyakit cacar monyet pertama kali ditemukan pada 1958, yakni saat terdapat wabah penyakit mirip cacar yang menyerang monyet peliharaan untuk penelitian. Adapun, kasus cacar monyet pertama yang menjangkit manusia pertama kali ditemukan pada 1970 di Republik Demokratik (RD) Kongo.
Mengutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit cacar monyet dapat ditularkan kepada manusia melalui kontak fisik dengan pasien terinfeksi, benda yang terkontaminasi, atau hewan yang terinfeksi.
Secara rinci, berikut cara penularan penyakit cacar monyet akibat kontak dengan manusia, hewan, dan benda yang terkontaminasi.
1. Antar-manusia
Penularan bisa terjadi melalui kontak face-to-face (berbincang atau hembusan napas), droplet, sentuhan, ciuman, atau hubungan seksual.
2. Hewan
Penularan bisa terjadi saat berburu, menguliti, atau memasak hewan yang terinfeksi.
3. Benda
Penularan bisa terjadi melalui sprai, pakaian, atau jarum yang terkontaminasi.
4. Ibu Hamil
Ibu hamil dapat menularkan virus penyebab penyakit cacar monyet kepada bayi yang belum lahir.
“Penyakit cacar monyet dapat dicegah dengan menghindari kontak fisik dengan seseorang yang terjangkit. Selain itu, vaksinasi juga dapat membantu mencegah infeksi bagi orang yang berisiko,” tulis WHO.
[Gambas:Video CNBC]
(rns/rns)