More

    Sambut 17 Agustus, Ini 6 Rekomendasi Film Bertema Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

    Surabaya (beritajatim.com)- Tanggal 17 Agustus Sabtu besok merupakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Banyak kegiatan untuk menyemarakkan dan mengisi peringatan kemerdekaan ini. Beberapa di antaranya seperti aneka lomba dan mempercantik Kawasan. Tak hanya itu saja ternyata beberapa film bertemakan perjuangan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia juga menjadi laris manis untuk ditonton Kembali.

    Berikut 6 rekomendasi film yang cocok ditonton saat malam 17 Agustus sambil berkumpul bersama keluarga atau tirakatan Bersama warga sekitar.

    1. Kadet 1947 (2021)

    Film yang disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Aldo Swastia ini berlatar tahun 1947 dan menceritakan kisah heroik para kadet Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) yang melancarkan serangan terhadap markas pertahanan Belanda di Semarang, Ambarawa, dan Salatiga.

    Kadet 1947 diadaptasi dari kisah nyata tentang operasi penerbangan udara pertama yang dilakukan oleh AURI.

    Pada tanggal 29 Juli 1947, para kadet menggunakan pesawat bekas Tentara Jepang untuk menyerang basis pertahanan Belanda di Semarang, Ambarawa, dan Salatiga, sebuah serangan yang mengejutkan Tentara Belanda.

    Film ini juga menampilkan tokoh-tokoh perintis TNI AU seperti Marsekal Suryadi Suryadarma, Komodor Muda Abdulrachman Saleh, Komodor Udara Halim Perdanakusuma, dan Komodor Muda Adisucipto.

    2. Sang Pencerah (2010)

    Film Sang Pencerah (2010) disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan mengisahkan tentang KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah sekaligus Pahlawan Nasional. Film ini sangat layak ditonton, karena selain mengandung nilai sejarah, juga memiliki nilai edukasi.

    Salah satu aspek edukatif dalam film ini adalah keteguhan KH Ahmad Dahlan dalam mendidik umat Islam untuk berpikir maju dan mengikuti perkembangan zaman. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, semangat KH Ahmad Dahlan tidak pernah pudar.

    3. Sang Kiai (2013)

    Film Sang Kiai yang dirilis pada tahun 2013 ini disutradarai oleh Rako Prijanto dan mengisahkan tentang Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama sekaligus Pahlawan Nasional dan Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia.

    Berlatar masa pendudukan Jepang, film ini menceritakan bagaimana KH Hasyim Asy’ari ditangkap oleh Jepang karena diduga terlibat dalam Peristiwa Cukir serta menolak melakukan seikerei (penghormatan kepada matahari). Selain itu, film ini juga menggambarkan lahirnya Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama dan peristiwa tewasnya Brigjen Mallaby oleh salah seorang santri KH Hasyim Asy’ari.

    4. Bumi Manusia (2019)

    Film perjuangan Indonesia Bumi Manusia, garapan Hanung Bramantyo. Film ini disadur ceritanya dari novel dengan judul sama karya Pramoedya Ananta Toer.

    Film dengan judul bahasa Inggris This Earth of Mankind ini alurnya disusun ulang oleh Salman Aristo. Film berdurasi 3 jam 1 menit tersebut menghadirkan akting dari Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, Mawar Eva de Jongh, Sha Ine Febriyanti, Giorgino Abraham, dan Bryan Domani.

    Film ini mengambil latar di masa penjajahan kolonial Belanda. Saat itu, seorang pria ningrat Jawa jatuh cinta pada wanita blasteran Belanda. Cinta mereka menghadapi kendala akibat perbedaan yang ada.

    Beberapa peran dimainkan oleh Ine Febriyanti sebagai Nyai Ontosoroh, Mawar Eva de Jongh, Iqbal Ramadhan dan sebagainya.

    5. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018)

    Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta membawa ke suasana kehidupan Kerajaan Mataram di masa kepemimpinan Sultan Agung. Dia adalah raja ke 3. Dalam film kemerdekaan Indonesia, Sultan Agung harus berjuang keras agar para adipati yang diadu domba kongsi dagang Belanda, VOC, dapat disatukan kembali.

    Film karya Hanung Bramantyo tersebut dibintangi Ario Bayu, Putri Marino, Christine Haim, Teuku Rifnu Wikana, dan Marthino Lio. Seluruh alur ceritanya dapat disimak dalam durasi 2 jam 39 menit.

    6. Kartini (2017)

    Masih dengan sutradara Hanung Bramantyo, ia mengangkat sosok Raden Ajeng Kartini dalam karya sinemanya melalui film yang memiliki judul bahasa Inggris Kartini: Princess of Java itu.

    Film yang rilis tahun 2017 tersebut menceritakan sosok Kartini dari kalangan bangsawan sebagai figur yang peduli dengan pendidikan kaum perempuan jelata. Latar belakang kejadian dalam film mengambil masa kehidupan Tanah Jawa di awal 1900-an.

    Pemeran Kartini adalah Dian Sastrowardoyo yang beradu peran dengan Ayushita, Acha Septriasa, Deddy Sutomo, Christine Hakim dan Djenar Maesa Ayu. [aje]

    Source link