Ponorogo (beritajatim.com) – Pupuk Indonesia menyalurkan berbagai bentuk bantuan kepada masyarakat Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Ponorogo, yang dikenal karena sebagian warganya mengalami disabilitas intelektual.
Pada tahun 2008, desa ini sempat viral dengan sebutan “kampung idiot” karena banyak warganya yang menderita tunagrahita atau disabilitas intelektual. Kali ini, Pupuk Indonesia memberikan bantuan berupa 40 ekor kambing senilai Rp100 juta dan peralatan batik ciprat senilai Rp10 juta kepada warga yang mengalami disabilitas intelektual.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga menyalurkan bantuan pupuk Phonska Plus sebanyak 1,5 ton dan ZA Plus sebanyak 0,5 ton, serta 10 unit elektrik sprayer. Bantuan pupuk dan alat pertanian ini ditujukan untuk kelompok tani di Desa Karangpatihan guna mendukung peningkatan produktivitas pertanian lokal.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa pupuk Phonska Plus mengandung zinc (Zn), yang sangat baik untuk kesehatan otak dan saraf. “Kami berharap bantuan ini dapat membantu warga, terutama dalam memenuhi kebutuhan gizi melalui hasil pertanian yang lebih baik,” kata Rahmad, Sabtu (21/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa kesehatan mental sangat berkaitan dengan asupan gizi yang baik, dan Pupuk Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi pada kedaulatan pangan sekaligus kecerdasan bangsa melalui produk pupuk yang diproduksi.
Rahmad juga menyampaikan bahwa hasil penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa banyak tanah di Indonesia kekurangan unsur zinc, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan otak dan saraf. Oleh karena itu, sejak tahun 2016, Pupuk Indonesia meluncurkan produk Phonska Plus dengan kandungan Zn untuk mendukung pertanian yang lebih sehat dan berkualitas.
“Dari penelitian itu, pada tahun 2016 kita keluarkan produk pupuk Phonska Plus, yang di dalamnya ada kandungan Zn. Diharapkan, Pupuk Indonesia bisa berkontribusi lebih nyata lagi untuk membangun kekuatan kedaulatan pangan. Selain itu, juga membangun kecerdasan bangsa melalui pupuk yang kita produksi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Karangpatihan, Eko Mulyadi, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pupuk Indonesia. Menurutnya, pupuk dengan kandungan zinc tersebut akan berdampak positif pada kualitas tanah dan hasil pertanian di desanya.
“Dengan tanah yang berkualitas, hasil tanaman akan lebih baik, dan ini sangat penting bagi kesehatan warga, terutama ibu hamil, sehingga dapat melahirkan anak-anak yang sehat secara mental,” ungkap Eko.
Eko juga menekankan bahwa salah satu penyebab disabilitas intelektual yang dialami oleh beberapa warga di Desa Karangpatihan adalah gizi buruk. Sebagian besar dari mereka lahir dari keluarga miskin dengan asupan gizi yang tidak mencukupi. Namun, dengan program yang digagas oleh Pupuk Indonesia, diharapkan rantai disabilitas intelektual tersebut bisa terputus melalui perbaikan kualitas makanan yang dihasilkan dari tanah yang lebih subur dan sehat.
“Pemenuhan gizi oleh program Pupuk Indonesia ini, dengan adanya unsur Zn, kita perbaiki tanaman masyarakat. Sehingga nanti akan menghasilkan makanan yang berkualitas. Ketika dikonsumsi warga yang hamil, terputuslah mata rantai disabilitas intelektual itu,” katanya.
Pada tahun 2024, jumlah warga Desa Karangpatihan yang mengalami tunagrahita turun menjadi 98 orang, jauh berkurang dari 300 orang pada tahun 2008. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah desa dan pihak terkait untuk terus menekan angka disabilitas intelektual di desa ini, termasuk melalui program pemenuhan gizi dan pemberdayaan masyarakat. (end/ian)