Jakarta, CNBC Indonesia – Kanker paru-paru adalah kondisi saat sel kanker tumbuh secara tidak terkendali di dalam jaringan paru. Umumnya, sel kanker tersebut dipicu oleh karsinogen atau zat yang dapat menimbulkan kanker dalam jaringan hidup, seperti rokok.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2022, ada sebanyak 2,5 juta kasus baru kanker paru-paru di seluruh dunia. Pada tahun yang sama, kanker paru-paru juga menjadi penyebab 1,8 juta orang meninggal dunia.
Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), kanker paru-paru adalah jenis penyakit kanker dengan prognosis paling buruk, yaitu rendahnya angka tahan hidup dibandingkan dengan jenis kanker lainnya.
“Ada banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tersebut, seperti jenis sel kanker, staging penyakit pada saat ditemukan, tampilan umum, dan terapi yang diberikan,” tulis Kemenkes RI, dikutip Senin (4/11/2024).
Kemenkes RI mengungkapkan, pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi ketika kondisi stadium empat memiliki angka harapan hidup hingga 10 bulan ke depan. Namun jika kanker paru tidak diobati, angka harapan hidup diperkirakan hanya tiga bulan.
Lantas, apa saja gejala kanker paru-paru?
1. Batuk-batuk dengan atau tanpa dahak, biasanya dahak putih dan/atau dahak purulen (dahak yang sangat pekat dan kental akibat infeksi bakteri)
2. Batuk darah
3. Sesak napas
4. Suara serak
5. Sakit dada
6. Sulit atau sakit saat menelan
7. Muncul benjolan di pangkal leher
8. Muka dan leher sembab yang terkadang disertai sembab lengan dengan nyeri
“Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak [dan] pembesaran hepar atau patah tulang kaki,” tulis Kemenkes.
Menurut Kemenkes, penderita kanker paru juga berpotensi mengalami gejala dan keluhan yang tidak khas, yakni berat badan berkurang, nafsu makan menghilang, dan demam yang hilang timbul.
(miq/miq)
Next Article
Jokowi Resmikan Gedung Pelayanan Kanker Ibu-Anak RS Dharmais Rp 777 M