Doa para wali yang dikenal cepat dikabulkan oleh Allah Swt tidak hanya karena mereka adalah kekasih Allah, tetapi juga karena cara mereka berdoa yang berbeda dari kebanyakan orang. Menurut KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, para wali memahami doa sebagai bentuk pengakuan kelemahan di hadapan Allah. Gus Baha menyoroti bahwa kesalahan umum dalam berdoa adalah protes kepada Allah, yang seharusnya dihindari karena dapat dianggap sebagai “doa kriminal”, yang akan menjauhkan kita dari rahmat Allah.
Dalam pandangan para waliyullah, doa merupakan bentuk ibadah dan pengakuan atas kebutuhan mereka kepada Allah. Mereka tidak terlalu memikirkan apakah doa mereka akan dikabulkan atau tidak, karena inti doa bagi mereka adalah menunjukkan kerendahan diri sebagai hamba. Gus Baha juga menjelaskan bahwa waktu yang paling mustajab untuk berdoa adalah akhir waktu pada hari Jum’at, yang diyakini sebagai momen ketika Allah meniupkan ruh ke dalam tubuh Nabi Adam, menjadi waktu yang penuh dengan kebahagiaan.
Meskipun demikian, Gus Baha tetap menekankan pentingnya berdoa hanya sebagai pengakuan atas kelemahan diri dan meminta pertolongan kepada Allah. Para wali memiliki pemahaman bahwa doa sejatinya adalah bentuk ibadah, pengakuan kelemahan, dan kesadaran akan kebutuhan kepada Allah. Memahami rahasia doa para wali yang mustajab, serta memilih waktu yang tepat seperti akhir hari Jum’at, dapat menjadi upaya optimal untuk mendekatkan doa kita kepada Allah.