Presiden akan menyelenggarakan Sidang Paripurna Kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat sore untuk membahas sejumlah agenda strategis, termasuk hasil lawatan beliau ke enam negara baru-baru ini. Agenda sidang tersebut tidak hanya akan membahas hasil kunjungan kerja internasional, tetapi juga akan mencakup pembaruan dari setiap kementerian beserta petunjuk-petunjuk baru untuk koordinasi lebih lanjut. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengonfirmasi rencana tersebut setelah melantik Kepala Sekretariat Presiden baru pagi itu. Saat disinggung mengenai peluncuran program Danantara dan wacana penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Prasetyo menyerukan kesabaran. Sidang Kabinet Paripurna dijadwalkan berlangsung sore ini bertempat di Ruang Sidang Kabinet kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dan diharapkan dapat mengevaluasi berbagai hasil kerja pemerintah dan tindak lanjut dari hubungan bilateral serta multilateral yang terjalin selama kunjungan Presiden ke enam negara tersebut. Lawatan Presiden ke negara kawasan Asia, Eropa, dan Timur Tengah bertujuan untuk membahas perdagangan, investasi, pertahanan, serta transisi energi hijau, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis global. Ini juga menjadi kesempatan untuk menjalin perjanjian perdagangan, kerja sama pembangunan infrastruktur, dan inisiatif dalam keamanan regional, serta memperkenalkan visi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan di tengah tantangan geopolitik dunia.