Kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap perempuan di Italia semakin meresahkan. Data statistik pemerintah menunjukkan, setiap 3 hari ada seorang perempuan dibunuh oleh pacar, suami, atau mantan pasangannya. Kasus terbaru merupakan pembunuhan Giulia Cecchettin oleh mantan pacarnya, Filippo Turetta berusia 23 tahun yang terjadi pada November 2023, seminggu sebelum perempuan berusia 22 tahun tersebut lulus dari Universitas Padua. Menurut CNN International pada Selasa (10/12/2024), hakim di Italia telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Turetta atas penusukan dan pembunuhan terhadap Cecchettin. Turetta dinyatakan bersalah pada Selasa dengan faktor-faktor yang meringankan di pengadilan di Venesia atas pembunuhan, kepemilikan senjata ilegal, penculikan, dan penyembunyian mayat. Setelah membunuhnya, ia mengaku memasukkan tubuh korban ke dalam kantong sampah dan membuangnya ke jurang dan melarikan diri. Dalam sistem peradilan pidana Italia, putusan dan hukuman umumnya diputuskan oleh panel hakim atau hakim dan juri awam pada saat yang sama. Turetta bersaksi dalam persidangannya yang berlangsung selama 10 minggu, di mana dia mengakui telah membunuhnya dan menyembunyikan tubuhnya. Sejak kasus pembunuhan Cecchetin, terungkap ada sebanyak 106 wanita terbunuh dalam setahun di Italia. Adik perempuan Cecchettin, Elena, dan ayahnya telah meluncurkan kampanye untuk memerangi kekerasan yang disebut Yayasan Giulia Cecchettin. Mereka juga menyalahkan pemerintah di bawah Giorgia Meloni karena gagal melakukan pencegahan lebih dari sekadar membuat brosur untuk menguraikan tanda-tanda hubungan yang penuh kekerasan.