Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Rendah, Peneliti Sebut Ada Kejenuhan Politik
Menurut peneliti kebijakan publik dari Institute for Development of Policy and Local Partnerships (IDP-LP), Riko Noviantoro, angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 rendah karena adanya kejenuhan politik. Riko menyatakan bahwa masyarakat telah merasa letih dengan situasi politik pasca pilpres, terutama dengan berbagai manuver jelang pilpres pada masa itu.
Riko menekankan pentingnya koreksi bersama dari partai politik, aktor politik, akademisi, dan penggiat kepemiluan dalam menghadapi masalah ini. Menurutnya, hal ini harus dijadikan pembelajaran agar ke depannya situasinya dapat lebih baik.
Lebih lanjut, Riko mengatakan bahwa rendahnya partisipasi pemilih dapat menjadi simbol ketidakpercayaan publik terhadap mekanisme pemilu. Ini berarti bahwa seluruh tahapan pemilu dinilai meragukan, yang kemudian mendorong rasa enggan untuk ikut serta dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.