Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan tinjauan terhadap pengembangan Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang akan dijadikan terminal khusus untuk jamaah umrah dan haji. Langkah ini sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk meningkatkan sistem layanan ibadah haji dan umrah agar lebih transparan, akuntabel, dan nyaman bagi masyarakat. Menurut Erick, bandara merupakan jendela sebuah bangsa yang menjadi penilaian bagi orang asing terhadap fasilitas, pelayanan, dan kenyamanan bandara Indonesia. Presiden Prabowo sendiri telah menegaskan pentingnya penataan ekosistem haji dan umrah secara menyeluruh, sehingga Erick memastikan implementasi rencana besar tersebut.
Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta saat ini melayani sekitar 10 ribu jamaah umrah setiap hari, dan diproyeksikan jumlah jamaah haji saat musim haji mencapai 241 ribu orang. Sedangkan jumlah jamaah umrah diperkirakan mencapai 1,3 juta hingga 1,5 juta orang per tahun. Dalam upaya meningkatkan layanan, Terminal 2F akan dilengkapi dengan masjid dan lounge khusus untuk jamaah umrah. Erick menegaskan pentingnya kolaborasi antara Kementerian BUMN, Kementerian Agama, dan Badan Penyelenggara Haji dan Umrah dalam meningkatkan layanan bagi jamaah. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem haji dan umrah yang terintegrasi serta mendukung pariwisata secara keseluruhan.
Kerja sama lintas kementerian dan penyedia layanan terkait diharapkan dapat memberikan standar layanan tinggi untuk memastikan kelancaran perjalanan ibadah bagi seluruh jamaah. Erick berharap Indonesia dapat menjadi contoh negara yang mampu menyelenggarakan ekosistem haji dan umrah yang profesional serta inklusif. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bandara Indonesia memberikan pengalaman terbaik bagi jamaah yang akan menjalani ibadah haji dan umrah.