Asam urat merupakan masalah kesehatan umum yang sering terjadi akibat peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Saat asam urat kambuh, gejala seperti nyeri sendi, peradangan, dan pembengkakan dapat terjadi. Makanan yang mengandung purin tinggi seringkali menjadi pemicu utama asam urat. Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk menghindari beberapa jenis makanan dan minuman tertentu guna mencegah gejala yang lebih parah muncul.
Makanan yang banyak mengandung purin yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat antara lain adalah seafood seperti ikan teri, kod, haddock, herring, makarel, remis, telur ikan, sarden, scallop, dan trout. Di samping ikan, makanan laut lainnya seperti kepiting, lobster, tiram, dan udang juga perlu diwaspadai. Daging merah seperti daging sapi, domba, dan babi juga termasuk dalam daftar makanan yang sebaiknya dihindari karena tinggi kandungan purin. Untuk alternatif, penderita asam urat dapat mengonsumsi daging unggas putih atau sumber protein nabati seperti kacang kedelai yang terdapat pada tempe dan tahu.
Jeroan seperti hati dan lidah yang merupakan makanan favorit di Indonesia juga tidak disarankan bagi penderita asam urat karena mengandung senyawa purin yang tinggi. Selain itu, karbohidrat olahan seperti roti putih, kue kering, dan kue juga sebaiknya dihindari karena dapat mempengaruhi kadar gula darah. Madu yang mengandung fruktosa tinggi juga harus dibatasi karena dapat melepaskan purin di dalam tubuh. Minuman beralkohol seperti bir sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh serta memperlambat proses pembuangan asam urat melalui urine.
Dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung purin atau fruktosa tinggi serta menghindari minuman beralkohol, penderita asam urat dapat membantu mencegah serangan yang lebih parah. Oleh karena itu, penting bagi penderita asam urat untuk menjaga pola makan yang sehat dan teratur guna mengendalikan kondisi kesehatan mereka dengan lebih baik.