Danantara masih dalam proses peninjauan sejumlah proyek hilirisasi dan proyek pembangunan pusat data sebelum menetapkan target investasi. CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menjelaskan bahwa beberapa parameter menjadi pertimbangan utama perusahaan untuk berinvestasi, seperti menciptakan lapangan kerja, mengurangi impor, meningkatkan daya saing, menciptakan nilai tambah, dan prinsip kehati-hatian. Dalam sebuah jumpa pers di Jakarta, Rosan menegaskan bahwa investasi yang dilakukan oleh Danantara harus memberikan dampak positif jangka panjang, terutama bagi generasi mendatang. Hingga saat ini, proyek yang akan dikejar oleh Danantara masih sedang dipertimbangkan oleh tim internal perusahaan mulai dari tingkat komite investasi hingga level operasional dan investasi. Analisis mendalam diperlukan sebelum setiap keputusan investasi diambil, dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti risiko, legalitas, administrasi, dan permintaan-penawaran di masa mendatang. Selain proyek hilirisasi dan pusat data, Danantara juga tengah meninjau proyek-proyek yang terkait dengan pembangunan energi baru dan terbarukan (EBT), termasuk proyek strategis nasional untuk periode 2025–2029. Fokus perusahaan adalah mengejar nilai tambah lokal dan meningkatkan daya saing sebagai bagian dari strategi investasi ke depannya.