Dua Sekolah Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Sekolah Rakyat Menengah Atas 19 Kabupaten Bantul dan Sekolah Rakyat Menengah Atas 20 Kabupaten Sleman, kini telah memperoleh akses internet berkecepatan 100 mega byte per detik. Penyediaan akses internet yang sangat tinggi ini menjadi program percontohan yang diharapkan memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas pendidikan di kedua sekolah tersebut. Konsep Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam menyediakan pendidikan formal bagi masyarakat kurang mampu guna meningkatkan mutu pendidikan.
Pemerintah tengah menargetkan kecepatan internet nasional mencapai 100 Mbps dalam jangka menengah, dari rata-rata saat ini yang hanya berkisar antara 28 hingga 35 Mbps. Upaya pemberian layanan internet cepat ini dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, sebagai tindak lanjut dari program prioritas Presiden. Hal ini terwujud melalui penyerahan bantuan akses internet 100 Mbps kepada kedua Sekolah Rakyat di DI Yogyakarta.
Dua Sekolah Rakyat tersebut segera memanfaatkan akses internet yang telah terhubung dengan kecepatan tinggi untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar. SR Kabupaten Bantul mendukung 75 siswa dari tiga rombongan belajar menggunakan layanan internet 100 Mbps, sementara SR Kabupaten Sleman mendukung 200 siswa dari lima kabupaten/kota di DIY dengan akses internet cepat 200 Mbps. Ini merupakan langkah konkrit dalam mendukung sistem pendidikan inklusif berbasis teknologi di Indonesia.
Program Sekolah Rakyat akan resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo pada 14 Juli 2025 sebagai bagian dari upaya pembangunan manusia yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dengan adanya dukungan teknis infrastruktur digital yang terus dimonitor dan ditingkatkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital, diharapkan setiap anak Indonesia, terutama dari kelompok rentan, dapat memiliki akses pendidikan berbasis teknologi yang merata. Seluruh upaya ini sejalan dengan agenda transformasi digital nasional yang sedang digalakkan.