Pulau Bali, yang dikenal dengan magnet pariwisatanya, saat ini menghadapi realitas pahit akibat masalah overtourism. Data yang dirilis oleh Visual Capitalist menunjukkan bahwa Bali kini menjadi pulau terpadat kedua di dunia setelah Pulau Jawa. Dengan lebih dari 60.000 pengunjung harian di pulau ini, dan luas wilayah hanya sekitar 5.780 kilometer persegi, kepadatan penduduk di Bali mencapai 731 jiwa per kilometer persegi.
Kepadatan tinggi ini memberikan tekanan signifikan pada berbagai aspek kehidupan di Bali, termasuk ketersediaan ruang hidup, infrastruktur, dan kualitas lingkungan. Meskipun pulau ini menjadi destinasi wisata yang populer dengan lebih dari 6,3 juta kunjungan orang asing tahun lalu, dampaknya dirasakan oleh penduduk setempat yang merasa kualitas hidup mereka terganggu oleh pariwisata yang berlebihan.
Kondisi ini memunculkan tantangan bagi pemerintah setempat untuk mengelola lonjakan jumlah pengunjung selama periode liburan tertentu. Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyatakan bahwa Bali masih mampu menampung kunjungan wisatawan, namun perlu manajemen yang lebih baik terutama selama masa liburan puncak. Sebagai destinasi wisata terkenal, Bali harus selalu siap menghadapi lonjakan kunjungan, namun perlu menjaga keseimbangan antara pariwisata dan kebutuhan masyarakat setempat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.