Revitalisasi Kawasan Bersejarah Prioritas MRT Jakarta Fase 2A

PT MRT Jakarta (Perseroda) mengambil pendekatan yang berbeda dalam pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD) di jalur Fase 2A dengan fokus pada revitalisasi aset bersejarah di kawasan Glodok hingga Kota Tua. Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud menegaskan bahwa tujuan dari revitalisasi tersebut adalah untuk menjadikan dua kawasan tersebut sebagai destinasi wisata yang hidup dan berkelas dunia. Proyek ini didesain untuk menyambut pengoperasian Stasiun MRT Kota yang direncanakan pada tahun 2029.

Konsep utama dari pengembangan TOD ini adalah transformasi kawasan menjadi pusat destinasi pejalan kaki. Ruas jalan dari Pantjoran Tea House di Glodok hingga Stasiun Kota akan direvitalisasi. MRT juga mengusulkan agar hanya Transjakarta bertenaga listrik yang diizinkan lewat, menciptakan lingkungan bebas polusi yang nyaman. Meskipun pembangunan gedung tinggi masih dimungkinkan di Glodok, area pejalan kaki tetap menjadi fokus utama.

Revitalisasi ini bertujuan untuk menghidupkan kembali aset-aset bersejarah yang belum dimanfaatkan, mengubah Kota Tua menjadi kawasan yang ramai dengan aktivitas. Setiap aset akan didekati dan diubah dengan cermat untuk memastikan fungsi yang optimal. Dalam pelaksanaannya, MRT Jakarta menggunakan strategi “aset per aset” yang lebih efisien dari segi biaya dan mengizinkan pemahaman yang mendalam terhadap setiap masalah di setiap aset sebelum masuk ke proyek yang lebih besar.

Sejauh ini, MRT Jakarta telah menyelesaikan sejumlah proyek TOD yang ikonik dan fungsional, seperti Blok M Hub, Terowongan Kendal di Dukuh Atas, pedestrian skybridge di Lebak Bulus, Transport Hub di Dukuh Atas, dan Taman Literasi Martha Tiahahu di Blok M-Sisingamangaraja. Jalur MRT Jakarta Fase 2A akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer, terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah. Fase ini dibagi menjadi dua segmen dengan target penyelesaian pada tahun 2027 dan 2029.

PT MRT Jakarta terus aktif mengembangkan kawasan TOD di jalurnya, sebagai bagian dari visi untuk mengubah paradigma kota menjadi lebih berorientasi pada transportasi publik. Revitalisasi kawasan bersejarah dalam proyek Fase 2A merupakan langkah penting dalam menciptakan destinasi wisata yang berkelas dunia dan meningkatkan pengalaman pejalan kaki di Jakarta.

Source link