More

    Angela Tanoesoedibjo Mengajak Komunitas Kreatif untuk Memimpin Indonesia Menuju Emas 2045

    Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, mengajak komunitas kreatif Jawa Timur untuk bersatu dalam mewujudkan pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam acara “Nemuin Komunitas” di Surabaya, Angela menyoroti peluang bonus demografi Indonesia hingga tahun 2045, dengan penduduk usia produktif yang terus berkembang.

    Kehadiran meriah Wamenparekraf Angela di acara “Nemuin Komunitas” di Surabaya memberikan kesempatan emas bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Angela mengajak semua untuk serius berkontribusi dalam mengawali tahun 2024 dengan mendorong perkembangan komunitas kreatif di Surabaya dan menciptakan ekosistem pariwisata yang kondusif.

    “Dalam kesempatan ini, saya mengajak teman-teman komunitas untuk bersama-sama memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Mari awali tahun 2024 dengan semangat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung di Surabaya,” ujar Wamenparekraf Angela.

    Selain itu, Angela mendorong antarkomunitas untuk bersinergi dengan memiliki visi misi yang jelas. Menurutnya, identitas yang jelas dan kepemimpinan yang kuat, transparan, dan komunikatif menjadi kunci sukses komunitas yang maju.

    I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, menjelaskan bahwa Kemenparekraf aktif memfasilitasi komunitas dalam mengelola sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif melalui kegiatan Netas. Dalam upayanya, Kemenparekraf berupaya membantu 35 komunitas di Surabaya untuk bersinergi dan berkolaborasi.

    Ketua Generasi Pesona Indonesia (Genpi), Siti Chotijah, menyampaikan bahwa Genpi hadir sebagai wadah untuk menyatukan komunitas di seluruh Indonesia dalam mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif. Genpi terbentuk dari semangat komunitas di daerah yang ingin berkontribusi, terutama dalam promosi pariwisata.

    Fahmi Adimara, Owner INDISCHE 1931 Coffee & Roastery serta Content Creator, berharap agar antarkomunitas dapat lebih intens berkolaborasi dalam menciptakan event-event menarik. Menurutnya, tidak perlu event besar, tetapi bahkan event kecil seperti festival kopi atau kompetisi dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi kreatif lokal. [ian]

    Source link