Telur adalah bahan makanan favorit bagi sebagian orang. Selain harganya yang relatif murah, telur juga merupakan sumber protein hewani yang dapat diolah menjadi berbagai menu lezat dan mengenyangkan.
Telur mudah diolah dan dikenal baik untuk kesehatan tubuh karena mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, hingga kalium. Namun, mengonsumsi telur secara berlebihan dapat berdampak kurang baik bagi kesehatan, terutama pada penderita kolesterol.
Satu butir telur rata-rata mengandung sekitar 200 mg kolesterol, yang sebagian besar terdapat di kuning telur. Menurut Kementerian Kesehatan, kandungan kolesterol dalam satu kuning telur dapat mencapai 186 mg, dianggap cukup tinggi. Nilai normal kolesterol dalam tubuh seharusnya kurang dari 200 mg/dL.
Untuk menghindari risiko kolesterol tinggi, disarankan untuk membatasi konsumsi telur. Para peneliti merekomendasikan agar orang dewasa sehat dengan kadar kolesterol normal hanya mengonsumsi satu hingga dua butir telur sehari. Orang dengan hiperkolesterol sebaiknya membatasi asupan kolesterol mereka di bawah 200 mg/dL.
Cara mengolah telur juga perlu diperhatikan. Telur direbus merupakan cara terbaik, karena tidak menambah jumlah lemak di dalam telur. Jika ingin mengonsumsi telur goreng, gunakan jenis minyak yang baik seperti minyak zaitun atau alpukat.
Menambahkan sayuran ke dalam konsumsi telur juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Buncis, kol, selada air, dan kubis keriting adalah beberapa jenis sayuran yang baik dikonsumsi bersama telur. Kol, misalnya, mengandung serat tinggi yang baik untuk pencernaan dan metabolisme tubuh.
Jadi, meskipun telur merupakan makanan yang lezat dan bergizi, perlu diperhatikan konsumsinya agar tetap sehat dan terhindar dari risiko kolesterol tinggi.