More

    PO Rosalia Indah, Pemegang Rekor MURI Bus Double Decker Terbanyak dalam Sejarah

    Rosalia Indah adalah salah satu perusahaan otobus yang sangat populer di Indonesia dan dikenal sebagai salah satu PO bus dengan armada bus tingkat (Double Decker) terbanyak. Perusahaan ini memiliki sejarah yang menarik yang dimulai sejak tahun 1983, ketika didirikan oleh pasangan suami istri Yustinus Soeroso dan Yustina Rahyuni Soeroso. Pada awal berdirinya, Rosalia Indah hanya memiliki satu armada jenis Colt Diesel yang disebut ‘Bibit Kawit’ dan melayani trayek Solo-Blitar.

    Perkembangan Rosalia Indah terus berlanjut dengan penambahan trayek seperti Yogya-Surabaya dan Yogya-Blitar. Pada tahun 1991, perusahaan ini resmi memiliki lima armada bus ‘Bumel Non-AC’ dengan tipe sasis Hino AK. Sejak itu, Rosalia Indah menjadi perusahaan perseorangan dengan ijin usaha Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah No. 05/D.2/BPU/III/1991.

    Pada tahun 2015, Rosalia Indah bertransformasi menjadi PT Rosalia Indah Transport berdasarkan SK. Menkumham RI No. AHU-2392920.AH.01.01. Perusahaan ini berkantor pusat di Jl. Raya Solo-Sragen KM. 7,5, Palur, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah.

    Meskipun persaingan bisnis transportasi darat sangat ketat, PT Rosalia Indah Transport terus berkembang dengan menyediakan layanan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) hingga AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). Perusahaan ini memiliki 1.000 personel dan 140 kantor perwakilan serta agen di Jawa dan Sumatera.

    PT Rosalia Indah Transport juga menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai operator bus tingkat atau double decker terbanyak. Mereka memiliki lebih dari 25 unit bus tingkat pada tahun 2022, dengan berbagai macam layanan kelas armada mulai dari Double Decker, Super Top, Executive Plus, hingga Pariwisata. Armada bus Rosalia Indah telah mencoba berbagai sasis bus dari Hino hingga sasis-sasis Eropa seperti Volvo dan Scania, dengan desain bodi bus dari karoseri bus ternama Indonesia seperti Rahayu Santosa, Adiputro, dan Laksana.

    Source link