Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan sejumlah santri Pesantren Khoirur Rooziqiin mengambil kiriman makanan melalui tembok. Menurut narasi di media sosial, Pesantren tersebut berlokasi di wilayah Beji, Kota Depok, dan tidak memiliki akses jalan karena dikelilingi oleh bangunan dan perumahan warga.
Ketua Yayasan Pesantren Khoirur Rooziqiin, Ali Murtado, menjelaskan bahwa pesantren tersebut berbatasan dengan SMA Negeri 14 Depok, SMPIT Darul Abidin, tanah milik warga, dan Kompleks Caltex. Menurutnya, pesantren tersebut terisolasi dari semua arah.
Ali Murtado mengungkapkan bahwa sebelumnya pesantren tersebut harus menggunakan akses jalan yang dipinjam dari tanah warga. Namun berkat bantuan dari warga Rawa Maya, akhirnya Pesantren Khoirur Rooziqiin mendapatkan akses jalan.
Meskipun telah mengajukan permintaan untuk memperoleh akses jalan melalui perumahan Caltex, namun permintaan tersebut ditolak atas alasan keamanan warga perumahan. Ali Murtado menjelaskan bahwa penutupan jalan melalui perumahan Caltex sebelumnya tidak pernah dibuka, sehingga jalur akses pesantren harus melalui tanah milik warga.
Sebelumnya, akses jalan Pesantren Khoirur Rooziqiin melalui SMA Negeri 14 Depok hanya diberikan tenggat waktu selama empat bulan. Namun setelah sekolah tersebut beroperasi penuh dengan murid, pesantren tidak diizinkan untuk melalui jalan tersebut karena dianggap sebagai area pribadi bagi SMA tersebut.