More

    4 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Oleh Anggota NU Saat Megengan

    Menjelang kedatangan bulan suci Ramadhan, sebagian besar warga Nahdlatul Ulama (NU) di tanah Jawa memiliki tradisi yang khas dan bernilai baik, yaitu megengan dan punggahan. Tradisi ini memiliki makna yang dalam, mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal dan keagamaan yang dijunjung tinggi dalam masyarakat NU. Berikut 4 hal yang biasa dilakukan oleh warga NU saat Megengan menjelang bulan suci Ramadhan.

    Megengan berasal dari kata “menggeng” yang berarti menahan. Tradisi ini mengajarkan untuk menahan diri dari sikap sombong, merasa paling benar, paling kaya, atau paling pandai. Hal-hal tersebut merupakan sifat-sifat yang tidak diinginkan dalam ajaran agama, terutama saat bulan suci Ramadhan. Manusia diajak untuk mengingatkan diri dan menahan nafsu-nafsu buruk yang dilarang dalam agama.

    Setelah melalui tradisi megengan, dilanjutkan dengan tradisi punggahan. Punggahan berasal dari kata “unggah” yang berarti naik. Tradisi ini bermakna meningkatkan tingkat keimanan, sehingga setelah megengan, keimanan seseorang naik satu derajat. Tujuannya agar saat menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh, seseorang mampu mengendalikan nafsu dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

    Kegiatan Lain dalam Tradisi Megengan dan Punggahan

    Selain megengan dan punggahan, terdapat beberapa kegiatan lain yang juga dilakukan menjelang bulan suci Ramadhan:

    1. Membersihkan Rumah dan Lingkungan

    Sebagai bentuk persiapan menyambut bulan suci, warga membersihkan rumah, musholla, masjid, lingkungan, dan pemakaman agar menjadi tempat yang suci dan nyaman untuk beribadah.

    2. Ziarah Kubur

    Tradisi ziarah kubur dilakukan bersama keluarga untuk mendoakan para leluhur dan ahli kubur. Hal ini menjadi momen untuk mengenang dan mendoakan orang-orang yang telah meninggalkan kita.

    3. Selamatan dan Shadaqah

    Selamatan diadakan baik di rumah maupun di masjid dengan mengundang tetangga untuk berbagi makanan. Selamatan ini juga sering diisi dengan shadaqah atau sedekah untuk meningkatkan keberkahan.

    4. Mandi Sunnah

    Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, warga NU juga melakukan mandi sunnah atau mandi keramas sebagai persiapan lahir dan batin untuk menjalankan ibadah puasa dengan suci.

    Tradisi megengan dan punggahan menjelang bulan suci Ramadhan menjadi bagian penting dari budaya dan kearifan lokal di kalangan warga Nahdlatul Ulama. Melalui tradisi ini, nilai-nilai kebersamaan, kebersihan, dan keimanan ditekankan, menjadikan momen menyambut Ramadhan sebagai waktu yang penuh makna dan keberkahan. [fyi/aje]

    Source link