More

    Banyak Wanita China Memilih Untuk Menjadi Single, Xi Jinping Merasa Kepeningan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah populasi China tengah merosot. Ini disebabkan oleh semakin banyak wanita muda yang memilih untuk melajang atau tidak menikah.

    Mengutip Channel New Asia, saat ini semakin banyak kalangan muda, terutama perempuan yang lahir pada tahun 1990-an dan 2000-an, tidak tertarik untuk menikah. Salah satu wanita yang memilih jalur ini adalah Chai Wanrou, seorang copywriter lepas. Wanrou menganggap pernikahan sebagai institusi yang tidak adil.

    Seperti banyak wanita muda di China, ia termasuk dalam kelompok yang memilih untuk hidup tanpa suami dan tanpa anak.

    “Terlepas dari apakah Anda sangat sukses atau hanya orang biasa, perempuan masih melakukan pengorbanan terbesar di rumah,” kata wanita berusia 28 tahun itu.

    “Banyak generasi sebelumnya yang menikah, terutama perempuan, mengorbankan diri dan karier mereka, serta tidak mendapatkan kehidupan bahagia seperti yang dijanjikan. Menjalani hidup dengan baik sudah cukup sulit saat ini,” lanjutnya kepada Reuters.

    Liao Yueyi, seorang pengangguran berusia 24 tahun, baru-baru ini mengumumkan kepada ibunya bahwa dia memilih untuk tidak memiliki anak.

    “Tidak menikah atau memiliki anak adalah keputusan yang saya ambil setelah pertimbangan mendalam. Saya tidak perlu meminta maaf kepada siapa pun, orang tua saya telah menerimanya,” tulisnya di WeChat.

    Presiden China, Xi Jinping, telah menekankan pentingnya membangun budaya baru terkait pernikahan dan kelahiran anak. Hal ini dikatakan seiring dengan penurunan populasi China selama dua tahun berturut-turut dan angka kelahiran bayi yang mencapai titik terendah dalam sejarah.

    Perdana Menteri China, Li Qiang, juga berjanji untuk meningkatkan layanan penitipan anak dalam laporan kinerja pemerintah tahun ini, demi mendorong warganya untuk menikah dan melahirkan.

    Populasi lajang di China yang berusia di atas 15 tahun mencapai rekor 239 juta orang pada tahun 2021, menurut data resmi. Angka pernikahan sedikit meningkat pada tahun lalu karena pandemi, setelah mencapai titik terendah dalam sejarah pada tahun 2022.

    Survei Liga Pemuda Komunis pada tahun 2021 terhadap sekitar 2.900 anak muda perkotaan yang belum menikah menemukan bahwa 44 persen wanita tidak berencana untuk menikah.

    [Gambas:Video CNBC]

    Artikel Selanjutnya
    Alasan Sebenarnya Kenapa Orang China Ada di Seluruh Dunia

    (hsy/hsy)

    Source link