Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu pertanyaan yang sering muncul menjelang dan selama bulan suci Ramadan adalah apakah penderita maag dapat berpuasa atau tidak. Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama, MKM., memiliki jawaban atas pertanyaan tersebut.
Menurutnya, puasa dapat menyehatkan tubuh secara fisik maupun mental. Lalu, bagaimana dengan penderita maag?
“Untuk penderita maag ringan yang tidak parah dan akut, puasa justru dapat membuat maag membaik, karena produksi asam lambung yang minim akibat lambung tidak bekerja selama berpuasa,” kata dia melalui pesan singkat yang diterima pada Rabu (13/3/2024).
Namun, menurut Ngabila, bagi penderita maag yang sedang mengalami keparahan dan serangan (mual muntah hebat), sebaiknya jangan berpuasa terlebih dahulu.
“Tetapi jika maagnya ringan dan tidak sedang kambuh, maka boleh berpuasa dan dapat membantu proses penyembuhan karena aktivitas lambung berkurang selama berpuasa, produksi asam lambung menurun, dan maag akan sembuh,” katanya.
Ngabila juga memberikan tips puasa sehat ala CERDIK. Berikut penjelasannya:
1. Cek kesehatan rutin
Untuk pasien yang memiliki penyakit penyerta, konsultasikan dengan dokter. Pasien hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, dan lainnya perlu disesuaikan jadwal minum obat.
2. Hindari asap rokok
Puasa merupakan waktu yang tepat untuk mengurangi atau berhenti merokok, menjaga kesehatan sistem imun, dan mencegah sesak napas atau bau mulut.
3. Rutin berolahraga
Tetap lakukan aktivitas fisik ringan selama 20-30 menit setiap hari atau minimal 6.000 langkah per hari. Usahakan berkeringat ringan untuk menyegarkan tubuh, hindari aktivitas fisik sebelum berbuka puasa. Hormon endorfin yang dihasilkan setelah olahraga dapat membuat rileks, bahagia, dan produktif.
4. Pola makan seimbang
A. Pastikan asupan cairan tercukupi, hindari teh dan kopi karena dapat mengakibatkan sering buang air kecil. Targetkan minimal 2 liter air per hari, setara dengan 8 gelas air putih @250 ml: 2 gelas saat berbuka puasa, 1 gelas setelah salat Maghrib, 2 gelas setelah shalat Tarawih, 1 gelas sebelum sahur, 2 gelas setelah sahur, atau dengan rumus 5:3. Konsumsi 5 gelas di malam hari dan 3 gelas saat sahur.
B. Makan dalam porsi kecil namun sering (small frequent feeding), berhenti makan sebelum terlalu kenyang, konsumsi gula cepat dari 1-2 buah kurma saat berbuka, lalu makan dalam porsi kecil sebelum tarawih, sebelum tidur, dan saat sahur. Hindari konsumsi gorengan berlebih, maksimal 2 buah saat berbuka.
C. Tingkatkan konsumsi buah dan sayur yang mengandung air seperti semangka, melon, pir, dan apel. Hindari buah yang terlalu asam seperti nanas dan jeruk. Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak. Konsumsi gula maksimal 4 sendok makan, garam 1 sendok teh, lemak 5 sendok makan per hari.
5. Istirahat cukup dengan tidur minimal 6 jam dalam sehari, hindari konsumsi kopi dan teh untuk mengurangi kafein dan frekuensi buang air kecil. Berusahalah tidur sebelum pukul 22.00 setiap malam.
6. Kelola stres melalui ibadah yang khusyuk, interaksi dengan keluarga dan kerabat.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya:
Asam Lambung Naik Tinggi? Redakan dengan 10 Makanan Ini
(miq/miq)