Abdullah Mansyur, seorang anggota Mahkamah Partai Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengakui bahwa kehadiran Sandiaga Uno tidak memiliki efek elektoral bagi partai tersebut. Pada pemilu 2024, PPP tidak berhasil lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena hanya meraih 3,87 persen suara, di bawah ambang batas parlemen 4 persen.
“Kalau lihat data kuantitatif memang Bang Sandi efeknya belum terlihat. Buktinya malah turun,” ujar Abdullah kepada wartawan. Oleh karena itu, Abdullah menyatakan bahwa partai akan melakukan evaluasi terhadap posisi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP yang dipegang oleh Sandiaga Uno. Menurutnya, Bappilu hanyalah badan ad hoc partai, bukan badan permanen.
Abdullah juga menyebut bahwa Sandiaga Uno harus melaporkan pertanggungjawaban kepada DPP PPP karena Bappilu adalah bentukan dari DPP. Ia mengaku sangat kaget dengan ketidaklolosan PPP pada pileg 2024, yang merupakan pertama kalinya sepanjang sejarah pemilu di Indonesia.
“Sejarah dari tahun 1973, itu sudah 51 tahun baru tahun ini PPP dinyatakan tidak lolos oleh KPU, dan kami tentu kaget juga prihatin,” tambah Abdullah.