More

    Selama 7 Tahun, Rahasia Finlandia Menjadi Negara Paling Bahagia!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Finlandia kembali menduduki peringkat pertama sebagai negara paling bahagia di dunia, menurut World Happiness Report 2024. Negara di Eropa bagian utara tersebut sudah konsisten selama tujuh tahun berturut-turut merajai daftar negara paling bahagia di Bumi.

    Dalam laporan World Happiness Report 2024, Finlandia menduduki daftar 10 besar negara paling bahagia bersama empat negara Nordik lainnya, yakni Denmark (2), Islandia (3), Swedia (4), dan Norwegia (7).

    Menurut profesor di University of Eastern Finland yang meneliti kesejahteraan masyarakat Finlandia, Arto O. Salonen, masyarakat Finlandia memperoleh kepuasan dengan menjalani kehidupan yang berkelanjutan. Mereka juga memandang bahwa kesuksesan adalah kemampuan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan dasar.

    “Dengan kata lain, ketika Anda tahu apa yang cukup, Anda bahagia” kata Salonen.

    Sementara itu, Kepala Eksekutif Finnish Design Shop, Teemu Kiiski (47) mengatakan bahwa kebahagiaan di Nordik adalah hal yang mendasar sehingga kebahagiaan dinilai sebagai kata yang “ringan”.

    Menurut warga Turku, Finlandia ini, salah satu penyebab masyarakat Finlandia merasa aman, tentram, dan tidak tersisih dari masyarakat adalah kualitas hidup yang tinggi dan berakar kuat pada sistem kesejahteraan negara tersebut.

    Selain itu, Finlandia yang menyediakan pendanaan publik untuk pendidikan dan seni, termasuk hibah seniman individu, memberikan kebebasan kepada orang-orang untuk mengejar minat kreatif masyarakatnya.

    “Hal ini juga yang memengaruhi jenis karya yang kami buat, karena kami tidak harus memikirkan nilai komersial dari seni. Jadi, apa yang dibuat oleh banyak seniman di sini sangat eksperimental,” ujar istri Kiiski, Hertta.

    Mencapai kebahagiaan di Finlandia dinilai mudah karena pemerintahnya menjamin landasan kokoh untuk membangun kehidupan yang memuaskan dan masa depan yang menjanjikan. Namun, ekspektasi tersebut juga dapat menimbulkan tekanan untuk menjaga reputasi nasional.

    Peneliti psikologi di Aalto University, Frank Martela, menyebutkan bahwa pencapaian tujuh tahun berturut-turut Finlandia dalam rapor kebahagiaan dapat mulai memberikan tekanan pada masyarakat. Bahkan, memberikan dampak jangka panjang.

    “Dalam hal ini, turun menjadi negara paling bahagia kedua bisa berdampak bagi kebahagiaan jangka panjang Finlandia,” ujar Martela.

    Cara hidup orang Finlandia terangkum dalam “sisu”, yakni bagian sifat dari karakter nasional. Kata tersebut secara kasar diterjemahkan menjadi “tekad yang kuat dalam menghadapi kesulitan”, seperti musim dingin yang panjang. Bahkan dalam kondisi sulit, orang Finlandia diharapkan untuk bertahan hidup tanpa mengeluh.

    Rahasia Kebahagiaan Warga Finlandia
    Profesor hukum dan pajak dari Aalto University, Timo Viherkenttä menilai ada dua faktor yang menjadi kontributor utama dalam kebahagiaan masyarakat Finlandia, yaitu pendidikan dan kesehatan. Dua hal tersebut bisa terwujud berkat pajak mahal yang mereka bayar.

    “Konsensus di masyarakat adalah meskipun penduduknya membayar pajak lebih tinggi, mereka juga mendapatkan banyak program sosial yang meningkatkan kesehatan, kebahagiaan, dan kualitas hidup yang lebih baik sebagai imbalannya. Program-program sosial yang didanai publik ini tersedia bagi semua orang, terlepas dari apakah Anda kaya atau miskin,” ujar Viherkenttä, dikutip dari laman resmi universitas.

    “Saya pikir kesehatan adalah faktor utama dalam kebahagiaan. Di Finlandia selalu ada diskusi hangat mengenai cara meningkatkan sistem layanan kesehatan dan pendidikan – kami memprioritaskan inisiatif-inisiatif utama ini agar tidak ketinggalan,” jelas Viherkenttä.

    Finlandia unggul dalam bidang pendidikan dibanding banyak negara lain di dunia. Dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi dan universitas, seluruh sistem pendidikan di Finlandia adalah salah satu struktur sosial yang paling banyak didanai pemerintah.

    Lalu ada layanan kesehatan universal yang juga didanai pemerintah. Di negara ini, setiap warganya berhak mendapatkan layanan kesehatan secara gratis, meski ada juga beberapa layanan kesehatan berbayar untuk sejumlah kondisi khusus yang lebih serius, seperti konsultasi dengan dokter jantung dan sebagainya.

    Pada prinsipnya, penduduk Finlandia tak masalah dengan kebijakan pajak tinggi karena uang yang mereka bayarkan dapat dinikmati dalam benefit layanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas. Kondisi ini mungkin sulit ditemui di negara dengan jaminan sosial yang buruk dan tingkat korupsi tinggi. Di negara yang seperti itu, penduduknya cenderung menolak membayar pajak karena mereka skeptis uang tersebut akan ditilep oleh para koruptor.

    Source link