Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu indikator kecerdasan manusia adalah skor Intelligence Quotient (IQ). Orang dengan skor IQ 100 dianggap memiliki “kecerdasan rata-rata” sementara skor 140 ke atas dianggap “jenius”.
Di dunia ini terdapat banyak orang yang memiliki IQ di atas rata-rata, seperti pemain catur Garry Kasparov, ilmuwan Mislav Predavec, Albert Einstein, dan B.J Habibie. Meskipun tertulis bahwa Habibie memiliki IQ 200, namun hal ini kabur dan tidak terverifikasi. Tidak ada bukti tes IQ Habibie sebesar 200 atau bukti dia pernah mengikuti tes IQ.
Namun, dapat dipastikan bahwa Habibie adalah sosok yang pintar dan di atas rata-rata. Hal ini terbukti dari perjalanan hidupnya sendiri. Sebelum terjun ke dunia politik, Habibie adalah seorang ilmuwan jenius yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dia adalah salah satu orang Indonesia yang bisa kuliah di Jerman dan mengambil peminatan konstruksi pesawat di Technische Hochschule Aachen, Jerman Barat.
Selama kuliah di Jerman, prestasi Habibie membuat orang Eropa terpukau. Meskipun pernah merasa gagal dalam ujian masuk, dia berhasil lulus dengan nilai tinggi. Habibie berhasil mendapatkan gelar diploma ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur pada 1966 dengan predikat summa cumlaude.
Selain itu, Habibie juga terlibat dalam proyek perancangan pesawat terbang seperti Fokker F-28, Dornier DO-31, dan Airbus A-300B. Dia memiliki 46 hak paten yang membuatnya sukses secara finansial. Habibie juga menjadi aktor intelektual di balik kehadiran teknologi pertama di Indonesia saat menjabat sebagai Menteri Riset Indonesia.
Dengan berbagai pencapaian ini, Habibie memang dapat dikategorikan sebagai seorang jenius, meskipun skor IQ-nya tidak diketahui dengan pasti.