Peritel kecantikan asal Prancis, Sephora, akan menutup semua tokonya di Korea Selatan. Sephora Korea mengumumkan hal ini melalui akun media sosial mereka. Mereka akan menghentikan semua operasi secara bertahap, termasuk aplikasi, toko online, dan toko fisik.
Sephora mulai hadir di Korea pada tahun 2019 di Distrik Gangnam, Seoul selatan. Saat ini, mereka memiliki lima toko di Korea setelah menutup dua toko dalam dua tahun terakhir. Meskipun pembukaan toko pertama di Gangnam sukses besar, kehadiran Sephora di Korea hanya bertahan kurang dari lima tahun.
Pandemi sangat mempengaruhi operasional Sephora di Korea dan membuat strategi toko menjadi tidak efektif. Awalnya, Sephora berencana untuk memiliki 14 toko pada tahun 2022, namun mengalami kerugian operasional yang meningkat dari 12,4 miliar won pada tahun 2020 menjadi 17,6 miliar won pada tahun 2022.
Meskipun Sephora merupakan salah satu merek top dalam penjualan global dan mengoperasikan ribuan toko di seluruh dunia, mereka kalah oleh dominasi CJ Olive Young yang menguasai sebagian besar toko di Korea.
Keluarnya Sephora dari Korea mengikuti tren penutupan ritel kecantikan asing lainnya, seperti Lalavla, LOHB, dan Boots. Di sisi lain, CJ Olive Young terus berkembang dengan prediksi penjualan tahunan yang meningkat.
Dengan kebiasaan konsumen Korea yang sangat bergantung pada loyalitas merek ritel, menjadikan tantangan besar bagi peritel kecantikan asing untuk bersaing di pasar Korea.