Jakarta, CNBC Indonesia – Demam berdarah adalah infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk kepada manusia. Penyakit ini sering terjadi di daerah tropis dan subtropis.
Di Indonesia, kasus demam berdarah cenderung meningkat setiap tahun. Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa nyamuk pembawa demam berdarah semakin berbahaya saat berada di suhu cuaca tinggi.
“Dalam suhu di atas 30 derajat, frekuensi gigitan nyamuk akan meningkat tiga hingga lima kali lipat,” kata Direktur Pencegahan dan Penyakit Menular Kemenkes, dr. Imran Pambudi, seperti dilansir CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2024).
Dalam konteks ini, pemerintah meminta masyarakat untuk waspada terhadap gigitan nyamuk dengue.
Dokter spesialis anak dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Mulya Rahma Karyanti, menyatakan bahwa infeksi dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Menurut dr. Karyanti, nyamuk ini membutuhkan darah untuk bertelur.
“Inkubasi virus berlangsung lima hingga sepuluh hari, rata-rata tujuh hari setelah gigitan nyamuk. Nyamuk ini aktif menggigit pada pagi hari dan sore hari,” kata dr. Karyanti.
Berikut adalah gejala infeksi dengue:
-Demam tinggi selama dua hingga tujuh hari
-Wajah memerah
-Sakit kepala
-Mual dan muntah
-Sakit perut
-Sakit tulang
-Ngilu tulang sendi pada orang dewasa
-Nyeri otot
-Diare
-Bintik-bintik merah pada kulit
-Mimisan
-Gusi berdarah
-Muntah darah
-Buang air besar berdarah
-Tangan dan kaki dingin serta lembab
-Tubuh lemas
Menurut Kemenkes, cara untuk mencegah demam berdarah adalah dengan 3M plus, yaitu menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Selain itu, cara tambahan adalah mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk dengan menanam tumbuhan pengusir nyamuk.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya:
Fogging Nyamuk Dikurangi, Pemerintah Hemat Ratusan Juta
(miq/miq)