Masjid Kuno At-Taqwa di Dusun Godekan, Desa Tamanarum, Kecamatan Parang Kabupaten Kabupaten Magetan, Jawa Timur, telah berdiri sejak tahun 1840. Masjid ini merupakan saksi bisu dari sejarah panjang penyebaran Islam di wilayah tersebut dan menyimpan berbagai cerita dan nilai sejarah yang sangat berharga.
Dibangun oleh dua tokoh Islam yang merupakan pengikut Pangeran Diponegoro, yaitu Kyai H. Imam Nawawi dan Kyai H. Mustarim, masjid ini merupakan bukti nyata dari perjuangan para pendahulu dalam menyebarkan agama Islam di Magetan. Keunikan dari masjid ini terletak pada keseluruhan konstruksinya yang terbuat dari kayu jati, termasuk gentingnya yang juga terbuat dari kayu jati. Hal ini mencerminkan kearifan lokal dan keindahan arsitektur pada masa itu.
Lebih dari sekadar sebagai tempat ibadah, Masjid At-Taqwa dahulu juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pengembangan ilmu agama. Pendiri masjid ini, yaitu Kyai H. Imam Nawawi dan Kyai H. Mustarim, dikenal sebagai ulama yang sangat produktif dalam menulis kitab-kitab. Mereka menulis kitab-kitab tersebut menggunakan media yang istimewa, yaitu kulit sapi, sehingga kitab-kitab tersebut masih awet hingga saat ini.
Seiring berjalannya waktu, masjid ini sudah mengalami beberapa kali renovasi karena usia, namun tetap mempertahankan bentuk aslinya. Lantai kayu di dalam masjid telah diganti dengan keramik, namun keunikan arsitektur Jawa kuno masih tetap terjaga dengan baik.
Keberadaan Masjid At-Taqwa tidak hanya menarik perhatian para wisatawan yang melakukan perjalanan religi, tetapi juga para peneliti sejarah. Masjid ini menjadi bukti konkret dari akulturasi budaya Islam dan budaya Jawa yang berjalan secara harmonis.
Pada bulan Ramadhan, masjid ini semakin ramai dikunjungi oleh jamaah dari berbagai daerah untuk melaksanakan ibadah salat tarawih, tadarus Al-Qur’an, dan iktikaf. Masjid kuno At-Taqwa terbuka untuk siapa saja yang ingin beribadah dan mempelajari sejarah Islam di Magetan.
Masjid Kuno At-Taqwa merupakan pengingat bagi generasi saat ini tentang perjuangan para pendahulu dalam menyebarkan agama Islam. Masjid ini juga menjadi simbol pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Islam di Magetan.