Surabaya (beritajatim.com) – Untuk menyambut malam Lailatul Qadar, umat Islam kini berada pada hari-hari terakhir bulan Ramadhan. Salah satu ibadah sunnah yang sangat disarankan saat ini adalah i’tikaf, yaitu berdiam diri di masjid. Keutamaan i’tikaf sangat besar, terutama sebagai upaya untuk meraih Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
I’tikaf adalah berhenti atau diam di dalam masjid dengan niat murni untuk beribadah kepada Allah SWT. Ibadah ini bisa dilakukan kapan saja dan hukumnya sunnah bagi seluruh umat Islam. Lebih disarankan untuk dilakukan di masjid, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW seperti yang terdapat dalam hadits dari Ubay bin Ka’ab dan Aisyah.
Meskipun i’tikaf dapat dilakukan kapan saja, hukumnya adalah sunnah, namun bisa menjadi wajib jika diniatkan sebagai nazr. Namun, penting untuk diingat bahwa i’tikaf menjadi haram jika dilakukan oleh seorang istri atau hamba sahaya tanpa izin, dan bisa menjadi makruh jika dilakukan oleh perempuan yang berperilaku tidak sopan meskipun mendapat izin.
Tujuan utama dari ibadah i’tikaf adalah untuk meraih malam Lailatul Qadar yang lebih utama daripada 1000 bulan. I’tikaf juga memiliki banyak keutamaan, antara lain:
1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
2. Menambah Pahala melalui berbagai ibadah
3. Terhindar dari Maksiat dan menjaga diri dari dosa
4. Melakukan Intropeksi Diri untuk perbaikan diri
5. Dijanjikan untuk dijauhkan dari Neraka Jahanam
Dengan berbagai keutamaan tersebut, i’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan menjadi kesempatan berharga bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih keutamaan ibadah, serta menjauhi kemaksiatan. Semoga dengan menjalankan i’tikaf dengan baik, umat Muslim dapat meraih berkah dan ampunan dari Allah SWT. [mnd/aje]
Baca berita lebih lanjut di Google News atau langsung di halaman Indeks.