Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menjawab pertanyaan hakim Mahkamah Konstitusi tentang intensitas kunjungan kerja Presiden Joko Widodo jelang Pilpres 2024. Dia menyatakan bahwa kunjungan kerja Jokowi bukan hal baru, melainkan sudah menjadi pola kepemimpinan yang diterapkan sejak lama.
Muhadjir juga menyoroti kunjungan Presiden ke daerah tertentu seperti Jawa Tengah yang sering dilakukan belakangan ini. Menurutnya, kemungkinan besar daerah tersebut mendapatkan proyek-proyek strategis nasional yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Namun, Muhadjir menegaskan bahwa sangat tidak masuk akal jika hanya dengan ratusan kunjungan kerja, hal tersebut dapat berdampak signifikan terhadap perolehan suara calon pasangan tertentu. Menurutnya, pembagian bantuan sosial secara simbolis dalam kunjungan kerja tidak akan secara langsung memengaruhi perolehan suara dalam skala nasional.
Saat Hakmi Suhartoyo menegur Muhadjir terkait pendapatnya, Muhadjir meminta maaf dan menyadari bahwa pernyataannya bisa diterima dengan beragam pendapat.