Penggemar musik Taylor Swift, bersiaplah untuk memasuki perjalanan emosional baru dengan rilis album terbarunya yang sangat dinantikan, “The Tortured Poets Department”.
Album studio ke-11 dari Swift ini dirilis hari ini, Jumat (19/04/2024) dengan menghadirkan 16 lagu yang diproduksi secara cermat oleh Jack Antonoff dan Aaron Dessner.
Pengumuman tentang album ini telah membuat gempar di industri musik sejak ditampilkan pertama kali di panggung GRAMMY Awards 2024 pada tanggal 4 Februari 2024. Keputusan untuk merilis album ini datang setelah Taylor Swift menerima penghargaan untuk album studio sebelumnya yang berjudul “Midnights”.
“The Tortured Poets Department” menandai sebuah langkah baru bagi Swift, tidak hanya dalam hal eksplorasi musik tetapi juga dalam penyampaian emosi yang lebih dalam. Album ini terinspirasi dari perjalanan hubungan cinta yang rumit antara Swift dan aktor Inggris, Joe Alwyn. Hubungan yang berlangsung selama enam tahun itu berakhir pada awal tahun 2023, dan diyakini bahwa nama album ini terkait dengan sebuah grup percakapan di WhatsApp yang disebut “The Tortured Men Club”, di mana Alwyn adalah salah satu anggotanya.
Menurut Swift, album ini adalah lebih dari sekadar karya seni. Ia menjelaskan bahwa menciptakan album ini adalah sebuah proses terapi, sebuah cara baginya untuk menyembuhkan luka dan meluapkan emosi yang terpendam.
Dalam album ini, Swift berkolaborasi dengan rapper Amerika Post Malone dan band rock indie Inggris Florence and the Machine, menambah dimensi yang lebih dalam pada karya tersebut.
Album “The Tortured Poets Department” tidak hanya tersedia dalam format digital, tetapi juga dalam format fisik yang eksklusif. Versi fisiknya termasuk beberapa lagu bonus seperti “The Manuscript” dan “The Bolter”. Versi vinilnya bahkan dilengkapi dengan buku berisi 24 halaman yang berisi lirik-lirik tulisan tangan unik dan foto-foto eksklusif.
Daftar lagu dalam album ini mencakup berbagai judul yang menarik perhatian, seperti “The Tortured Poets Department (feat. Post Malone)”, “Fortnight”, “My Boy Only Breaks His Favorite Toys”, “Down Bad”, “So Long, London”, “But Daddy I Love Him”, “Fresh Out the Slammer”, “Florida!!! (feat. Florence + The Machine)”, “Guilty as Sin?”, “Who’s Afraid of Little Old Me?”, “I Can Fix Him (No Really I Can)”, “loml”, “I Can Do It With a Broken Heart”, “The Smallest Man Who Ever Lived”, “The Alchemy”, dan “Clara Blow” yang menjanjikan pengalaman ikut terluka mendalam bagi pendengar.
Taylor Swift terus mengukir jejaknya dalam industri musik dengan setiap rilisan yang ia buat. Dengan “The Tortured Poets Department”, ia sekali lagi menunjukkan kemampuan uniknya untuk menyampaikan cerita yang penuh emosi melalui lirik dan melodi yang menggugah. [ian]