Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait kepuasan publik terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024. Mayoritas responden menyatakan puas dengan penyelenggaraan Pemilu 2024 dengan tingkat kepuasan mencapai 75,7 persen. Menurut Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, tingkat kepuasan publik mengalami penurunan jika dibandingkan dengan survei pasca Pemilu 2024. Pada survei tersebut, 76 persen responden menyatakan puas, sedangkan 23,7 persen tidak puas.
Burhanuddin menjelaskan bahwa penurunan ini biasanya terjadi karena pihak yang mendukung capres yang kalah merasa dicurangi dan menyatakan ketidakpuasan. Hal ini terjadi karena mayoritas responden belum mengetahui hasil akhir pemilihan sebelumnya. Mayoritas basis pemilih Prabowo-Gibran menunjukkan tingkat kepuasan tertinggi sebesar 89,9 persen, diikuti pendukung Anies-Cak Imin sebesar 39,8 persen, dan pendukung Ganjar-Mahfud sebesar 51,3 persen.
Meskipun terjadi penurunan tingkat kepuasan, penurunan 6 persen dianggap relatif kecil oleh Burhanuddin. Ia mencontohkan penurunan drastis tingkat kepuasan pada tahun 2019 saat Prabowo bersaing dengan Jokowi, di mana tingkat kepuasan secara signifikan turun 30 persen dalam waktu 2 bulan.