Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menjadi saksi dari pencarian yang panjang dan intens untuk menemukan lokasi ideal bagi pembuatan film horor terbaru yang menegangkan, “Siksa Kubur”. Sutradara ternama Indonesia, Joko Anwar, menghabiskan waktu satu tahun lamanya untuk mencari lokasi yang sesuai dengan visi cerita yang ingin disampaikan. Setelah penelitian dan pencarian yang mendalam, Terowongan Juliana, terowongan peninggalan Belanda di Kampung Cimandala, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, dipilih sebagai latar belakang kisah mencekam “Siksa Kubur”.
Terowongan tersebut, yang juga dikenal sebagai Terowongan/Gua Bengkok oleh masyarakat setempat karena konstruksi khasnya yang melengkung, belum pernah dimasuki oleh manusia sebelumnya sejak dibangun pada tahun 1914 oleh pemerintah Belanda. “Siksa Kubur” merupakan film kesepuluh dalam karir sutradara Joko Anwar. Cerita film ini mengisahkan perjalanan tokoh utama, Sita, yang ditinggal oleh kedua orangtuanya dalam sebuah tragedi bom bunuh diri. Kejadian tersebut membuatnya kehilangan kepercayaan pada agama dan memulai misi mencari orang paling berdosa dengan niat masuk ke dalam kuburnya untuk membuktikan bahwa agama dan siksa kubur hanyalah mitos belaka.
Antusiasme masyarakat terhadap film ini tinggi, terutama setelah mengetahui lokasi syuting yang menyeramkan di Terowongan Juliana Pangandaran. Diharapkan “Siksa Kubur” akan menjadi salah satu film horor paling berkesan tahun ini dan memberikan pengalaman menegangkan bagi para penontonnya.