Ponorogo (beritajatim.com) – Grebeg Suro 2024 di Kabupaten Ponorogo akan resmi dibuka pada Kamis (27/6) malam. Gelaran tahunan itu, akan dibuka langsung oleh Bupati Sugiri Sancoko.
Pembukaan malam nanti, juga menandakan bahwa Festival Reog Remaja (FRR) juga dimulai. FRR akan berlangsung selama 4 hari setiap malamnya yakni mulai tanggal 28 Juni hingga 1 Juli 2024.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi mengungkapkan bahwa dalam FRR nanti, setiap malamnya akan ada sekitar 5-6 grup yang akan tampil di Panggung Alun-alun Ponorogo.
Seniman reog yang tampil dalam ajang FRR ini, merupakan pelajar setingkat SMP. Judha mengeklaim bahwa gelaran FRR ini, nantinya juga tidak kalah ramai jika dibandingkan dengan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP). Sebab, grup reog remaja sekarang juga sudah bagus-bagus.
“Grup reog remaja juga sudah bagus-bagus, jadi nanti ya tidak kalah ramainya,” kata Judha, Kamis (27/6/2024).
Sementara untuk Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) tahun ini, digelar usai FRR selesai, yakni mulai tanggal 2-5 Juli 2024. FNRP nanti dipastikan akan berlangsung semarak. Hingga akhir masa pendaftaran Minggu lalu, ada 37 grup reog telah terkonfirmasi akan tampil dalam festival reog yang memperebutkan Piala Presiden tersebut.
“Ada 37 grup reog yang akan tampil dalam FNRP nanti,” katanya.
Dalam semalam, diperkirakan ada 8-9 grup reog yang akan tampil dalam FNRP. Dari 37 grup reog tersebut, berasal dari berbagai daerah, termasuk Ponorogo, Madiun, Ngawi, dan Pacitan. Selain itu, festival ini juga diikuti oleh peserta dari luar Jawa, seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Batam.
“Ramai sekali tahun ini. Peserta lokal banyak, dari luar daerah juga tidak kalah banyak,” kata Judha.
Dengan persiapan yang matang dan antusiasme peserta dari berbagai daerah, Festival Nasional Reog Ponorogo tahun ini diharapkan akan menjadi salah satu acara budaya paling meriah dan mengesankan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan para penari reog, tetapi juga menjadi momen penting untuk melestarikan dan mempromosikan budaya lokal ke tingkat nasional bahkan ke dunia internasional.
“Semoga tahun ini Reog dikukuhkan sebagai warisan budaya takbenda Unesco,” pungkasnya. (End