More

    Grebeg Tutup Suro di Monumen Bantarangin Ponorogo, Menghidupkan Ekonomi dan Lestarikan Budaya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Berbagai kegiatan budaya jamak diadakan di Kabupaten Ponorogo. Kali ini, ada rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka menutup bulan Suro (Penanggalan Jawa) atau akhir Muharram (Penanggalan Islam) di bumi reog. Salah satu kegiatan yang sudah terjadwal pada hari Rabu (31/7) ini, yakni Tumpeng Purak yang diadakan di Monumen Bantarangin di Desa Somoroto Kecamatan Kauman. Di mana rangkaian kegiatan ini, dinamakan Grebeg Tutup Suro.

    Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menjelaskan bahwa kegiatan Grebeg Tutup Suro ini, diinisiasi sejak masa kepemimpinan Bupati Amin. Acara yang diadakan pada akhir bulan Muharram di Monumen Bantarangin ini, tahun demi tahun ternyata berhasil membuat Ponorogo semakin dikenal dengan berbagai kegiatan budaya yang menarik.

    “Grebeg Tutup Suro ini dinisiasi pada jaman Bupati Pak Amin. Diselenggarakan pada akhir bulan Muharram di Monumen Bantarangin di Kecamatan Kauman,” ungkap Bupati Sugiri Sancoko, Rabu sore.

    Rangkaian kegiatannya bisa beberapa hari, afa kirab budaya, pagelaran wayang kulit, buceng porak, hingga pameran UMKM. Menurut orang nomor 1 di Ponorogo ini, acara ini tidak hanya menumbuhkan karakter Bantarangin, tetapi juga memutar roda ekonomi.

    “Ada pertumbuhan ekonomi, spending, banyak hal kita dapat. Beberapa puluh stan UMKM semua laku. Ini keren, wajib uri-uri,” katanya.

    Grebeg Tutup Suro ini, lanjut Kang Giri sapaannya, menjadi momen bagi masyarakat Ponorogo untuk berdoa kepada Tuhan melalui doa teatrikal dan tradisi buceng purak dan budaya lainnya. Monumen Bantarangin sendiri, kata Bupati Sugiri diyakini memiliki nilai historis sebagai tempat di mana seni Reog Ponorogo lahir. Dengan mengadakan berbagai kegiatan, tidak hanya budaya yang dilestarikan, tetapi juga ekonomi masyarakat yang ikut terdorong.

    “Dengan buceng diporak bersama-sama, kita berdoa agar Tuhan memberikan berkah dan pengayoman. Prinsipnya adalah sedekah,” pungkas Bupati Sugiri Sancoko. [adv/end/ian]

    Source link