Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyebutkan bahwa pihaknya akan mulai melakukan sejumlah “jurus” untuk mengantisipasi penyebaran penyakit cacar monyet (Mpox) di Indonesia, salah satunya adalah pemberian vaksin terhadap sejumlah kelompok.
Mengutip dari laman resmi, Kemenkes RI menegaskan bahwa pemberian vaksin Mpox di Indonesia akan difokuskan untuk kelompok berisiko tinggi sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), individu yang memiliki riwayat kontak dengan penderita, hingga petugas laboratorium.
“Sampai saat ini, anak-anak tidak termasuk dalam sasaran yang akan diberikan vaksin Mpox. Namun, petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus Mpox akan diberikan [vaksin] untuk memberi perlindungan dari tertularnya infeksi virus Mpox,” jelas Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine, dikutip Kamis (29/8/2024).
dr. Prima menjelaskan bahwa pemberian vaksin dan vaksinasi Mpox di Indonesia bersifat untuk mencegah munculnya gejala atau meminimalisir tingkat keparahan penyakit. Ia mengatakan, salah satu kriteria penerima vaksin Mpox adalah memiliki riwayat kontak dengan penderita Mpox.
Berikut daftar kelompok risiko tinggi yang ditargetkan menerima vaksin Mpox di Indonesia.
1. Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL)
2. Pasangan Seks Multiple alias orang yang berganti-ganti pasangan seks
3. Individu yang memiliki riwayat kontak dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir
4. Petugas laboratorium pemeriksa spesimen Mpox
5. Petugas kesehatan yang menangani pasien Mpox
Kemenkes RI menyebutkan, jenis vaksin Mpox yang akan diberikan kepada kelompok risiko tinggi di Indonesia tersebut adalah golongan Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). MVA-BN merupakan vaksin turunan smallpox generasi ke-3 yang bersifat non-replicating dan telah memperoleh rekomendasi WHO untuk digunakan saat wabah Mpox.
Sebagai informasi, Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pemerintah ingin mendatangkan 1.600 dosis vaksin virus Mpox dari luar negeri. Sebelumnya, RII sempat mendatangkan 1.000 dosis vaksin pada 2022 lalu dari Denmark saat WHO meningkatkan status pandemi terkait penyakit ini.
“Ini kita datangkan 1.600 yang baru, harusnya minggu ini datang, dari Denmark,” kata Budi Gunadi usai Rapat Terbatas mengenai penyebaran virus Mpox di Istana Negara, Selasa (27/8/2024) lalu.
Menteri yang akrab disapa BGS ini mengatakan, harga pembelian pembelian vaksin dari Denmark yang dilakukan mencapai Rp3,5 juta untuk satu dosis. Dengan demikian, pemerintah menggelontorkan biaya sebesar Rp5,6 miliar untuk 1.600 dosis.
Sebagai informasi, menurut laporan “Perkembangan Situasi Penyakit Infeksi Emerging Minggu Epidemiologi ke-33 Tahun 2024 periode 11-17 Agustus 2024,” jumlah kasus konfirmasi Mpox di Indonesia sepanjang 2022-2024 adalah sebanyak 88 kasus. Adapun, jumlah tersebut tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
(rns/rns)
Next Article
WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global