More

    Indonesia Cetak Rekor Rebut 14 Medali di Paralimpiade Paris 2024, Pembinaan Berlanjut?

    Prestasi tak kalah hebat ditorehkan cabor boccia yang mampu memberikan sumbangsih tiga keping medali untuk Indonesia dengan rincian satu perak dan dua perunggu.

    Hasil pertandingan final yang digelar pada Minggu, 1 September 2024 menunjukkan Bintang Satria berhasil meraih medali perak di Paralimpiade Paris 2024.

    Bertanding di Paris South Arena, di babak final Bintang kalah dari wakil dari Thailand, Worawut Saengampa dengan skor 1-6 pada nomor men’s individual BC2.

    “Selamat @bintxng.satria dan terima kasih telah berjuang mengharumkan Merah Putih. Indonesia Bangga,” mengutip Facebook Kemenpora RI, Senin (2/9/2024).

    Sementara, Muhamad Afrizal Syafa berhasil meraih medali perunggu setelah mengalahkan wakil dari Britania Raya, David Smith dengan skor 5-3 di nomor men’s individual BC1 yang diselenggarakan di Paris South Arena.

    “Selamat @afrizal.sh.35 dan terima kasih telah berjuang mengharumkan Merah Putih. Indonesia Bangga!”

    Di sisi lain, Gischa Zayana, berhasil meraih medali perunggu di Paralimpiade Paris 2024, setelah mengalahkan wakil dari Britania Raya, Claire Taggart dengan skor 5-2 di nomor women’s individual BC2 yang diselenggarakan di Paris South Arena.

    Raihan ini sekaligus mencatatkan sejarah sebagai medali pertama bagi Boccia Indonesia pada ajang Paralimpiade.

    “Selamat @kakazyn_03 dan terima kasih telah berjuang mengharumkan Merah Putih. Indonesia Bangga!”

    Prestasi dahsyat juga dibuat Saptoyogo Purnomo. Atlet para atletik Indonesia ini, mempersembahkan medali perak dengan catatan waktu 11,26 detik pada partai final nomor 100 meter putra klasifikasi T37, Sabtu (31/8/2024) pukul 01.00 dini hari WIB.

    Pencapaian ini tak hanya menggembirakan, tapi juga mengejutkan, karena Saptoyogo sebenarnya ditargetkan meraih perunggu—serupa dengan yang ia raih dalam Paralimpiade Tokyo 2020. Tak hanya itu, dalam babak kualifikasi sehari sebelumnya, ia berada di urutan ketiga dalam waktu 11,35 detik.

    Namun pada babak final, ia berhasil memperbaiki catatan waktu dan masuk garis finish setelah atlet Brasil, Ricardo Gomes di Mendonca yang membukukan catatan waktu 11,07 detik.

    Sebelum berlaga di Stade de France, Saptoyogo ternyata sempat gugup.

    “Sempat down karena ada lawan-lawan yang baru dan saya tidak tahu catatan waktu terbaik mereka, tetapi saya menguatkan tekad untuk harus melakukan yang terbaik agar bisa meraih medali ini,” kata Saptoyogo usai pertandingan, seperti dilansir dari keterangan tertulis Komite Paralimpiade Nasional Indonesia atau National Paralympic Committee (NPC) of Indonesia.

    Untungnya, Saptoyogo memiliki sistem pendukung yang selalu menyokong dari belakang untuk menghadapi Paralimpiade Paris 2024. Termasuk sang istri, yang tengah hamil empat bulan.

    Usai pertandingan, Saptoyogo langsung menghubungi istri yang menyaksikan partai final melalui live streaming. “Untuk istri, terima kasih telah mendukung saya dan selalu memotivasi saya. Semoga ini bukan momen terakhir untuk mendapatkan medali. Ini harus berkelanjutan untuk mendapatkan medali,” tutur Saptoyogo.

    Ucapan selamat pun dibagikan sang istri dalam unggahan di media sosial, yang dibagikan kembali oleh Saptoyogo Purnomo. “Bangga banget. Selamat sayangku @saptoyogopurnomo,” tulis sang istri, Nana.

    “Makasih sayang,” Saptoyogo membalasnya dengan manis.

    Source link