Liputan6.com, Jakarta – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Trisakti menggelar program pelatihan bagi masyarakat Kalipasir, Tangerang, untuk meningkatkan keterampilan dalam menyusun narasi dan memandu wisata Cagar Budaya. Program ini bertujuan memberdayakan warga setempat dalam menjaga dan mempromosikan Makam dan Masjid Jami Kalipasir, yang merupakan salah satu situs Cagar Budaya di Tangerang.
Pelatihan yang bertajuk “Pemberdayaan Kelompok Cagar Budaya Kalipasir Melalui Optimalisasi Potensi Berbasis Digital” ini didukung oleh Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek tahun 2024. Program ini dipimpin oleh Maria Immaculata Ririk Winandari bersama anggota tim lainnya, yaitu Punto Wijayanto, Virginia Suryani Setiadi, Ebenezer Emanuel Hartono, dan Dafa Al Rahmad.
Menurut Ririk, program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemandu wisata yang mampu menjelaskan sejarah dan nilai penting Cagar Budaya Makam dan Masjid Jami Kalipasir. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat sekitar untuk lebih memiliki rasa tanggung jawab dalam melestarikan cagar budaya tersebut.
“Kami berharap melalui pelatihan ini, masyarakat dan komunitas sekitar dapat terlibat dalam pelestarian serta meningkatkan rasa memiliki terhadap aset Cagar Budaya di lingkungan mereka,” ujar Ririk, Rabu (18/9/2024).
Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 37 peserta ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah pelatihan penyusunan narasi yang dilaksanakan pada Sabtu (24/8/2024). Peserta diajarkan cara menyusun narasi sejarah dan budaya dengan baik, serta mempraktikkannya dalam kelompok. Tahap kedua, pelatihan pemanduan wisata, diadakan pada Minggu (25/8/2024), yang mencakup peragaan teknik pemanduan serta pendampingan dalam penyusunan materi promosi berbentuk cetak dan digital.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap sejarah dan nilai Cagar Budaya Kalipasir. Tiga narasi utama yang dihasilkan dari pelatihan ini adalah tentang ‘Arak-arakan Perahu’, ‘Masjid Jami Kalipasir’, dan ‘Nyai Guru H. Murtafiah’. Selain itu, komunitas Kalipasir juga telah mengembangkan media sosial di platform Instagram untuk mempromosikan situs mereka melalui akun @situs.kalipasir.
Â