Surabaya (beritajatim.com) – Terletak hanya sekitar 100 meter dari gerbang masuk Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Ketintang, Depot Pak Paidi telah menjadi salah satu warung makan yang paling strategis dan sering dikunjungi oleh mahasiswa. Dengan suasana yang hangat dan berbagai menu menggugah selera, depot ini menawarkan pilihan makanan yang bervariasi bagi para pengunjung.
Dwi, pemilik Depot Pak Paidi, mengungkapkan bahwa tim dapur mereka sudah memulai kegiatan memasak sejak pukul satu dini hari. “Karena waktu matahari terbit sudah buka, jadi ya masaknya dari pagi buta. Menyesuaikan juga dengan menu masakannya. Biasanya yang best seller itu ayam bakar. Lainnya ada nasi kuning, ayam goreng, ayam kecap, kare, sayur bening, pepes tongkol juga ada,” jelas Dwi.
Depot ini buka setiap hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 05.30 WIB. “Biasanya sampai sore. Atau kalau sudah habis ya tutup. Akhir pekan dibuat libur,” tambahnya. Dengan harga terjangkau, nasi ayam bakar sebagai menu terlaris hanya dibanderol seharga Rp 12.000, menjadikannya pilihan ideal bagi mahasiswa.
Karena lokasinya yang strategis, Depot Pak Paidi juga menjadi tempat favorit bagi para dosen dan tenaga pendidik. “Wah dosen-dosen juga banyak. Terkadang cuma lewat WhatsApp saja, bilang pesan berapa, terus ya kami antar ke kampus,” ungkap Dwi.
Sejarah Depot Pak Paidi
Didirikan pada tahun 1970-an, Depot Pak Paidi telah beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mampu bertahan di tengah persaingan kuliner modern. Lokasi pertamanya berada di dalam kampus UNESA sebelum akhirnya berpindah ke gerbang luar di Jl. Ketintang Timur PTT Gg. V No.27, Ketintang, Kecamatan Gayungan, Surabaya.
Seperti banyak usaha lainnya, Depot Pak Paidi juga terdampak pandemi Covid-19. “Kami sempat berhenti jualan selama 6 bulan, karena memang sepi banget. Kami mau belanja ke pasar juga takut-takut karena saat itu memang kondisinya memprihatinkan,” jelas Dwi.
Untuk mengatasi sepinya pelanggan, depot ini kemudian menjadi mitra GoFood. “Pasca mendaftar layanan GoFood, angka penjualan Depot Pak Paidi mulai membaik. Hingga kini, layanan GoFood menjadi alternatif bagi pelanggan yang ingin makan dari rumah,” kata Dwi.
“Alhamdulillah, saya yakin rezeki itu selalu sudah diatur sama yang di atas. Tinggal diikuti dengan usahanya saja,” tambahnya dengan penuh harapan.
Dengan dedikasi dan inovasi, Depot Pak Paidi terus menjadi pilihan kuliner yang digemari mahasiswa UNESA dan masyarakat sekitar. [beq]