Hari Sumpah Pemuda, sebuah momentum yang seharusnya menjadi tonggak bagi generasi muda untuk merefleksikan makna sumpah yang terukir dalam sejarah. Namun, apakah semangat persatuan dan tekad membangun bangsa yang diikrarkan para pemuda tahun 1928 masih relevan di tengah arus globalisasi dan disrupsi digital yang melanda? Pertanyaan ini mendesak kita untuk merenung, apakah Sumpah Pemuda masih menjadi pedoman bagi generasi muda saat ini, atau hanya sekadar simbol yang terlupakan?
Sumpah Pemuda, yang lahir dari Kongres Pemuda II, menjadi titik balik dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sebuah ikrar yang menegaskan tekad untuk bersatu, berbahasa satu, dan bertanah air satu. Sumpah Pemuda menjadi bukti nyata bahwa pemuda memiliki peran vital dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun bangsa. Namun, di era modern ini, tantangan yang dihadapi generasi muda jauh berbeda. Disrupsi teknologi, persaingan global, dan berbagai isu sosial menuntut adaptasi dan inovasi.
Pertanyaannya adalah, bagaimana Sumpah Pemuda dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman?
Sejarah Hari Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober, menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia dalam perjalanan meraih kemerdekaan. Peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 menjadi tonggak sejarah yang menandai lahirnya nasionalisme Indonesia, menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman suku, bahasa, dan budaya yang ada.
Hari Sumpah Pemuda, sebuah momentum yang mengingatkan kita akan tekad para pemuda untuk bersatu dalam membangun bangsa. Namun, semangat persatuan itu terancam oleh maraknya hoaks dan informasi menyesatkan, terutama di era digital. Di Banten, Mafindo Banten: Sekolah Kebangsaan Menyikapi Pilkada dan Hoax hadir sebagai inisiatif penting untuk melawan hoaks, khususnya menjelang Pilkada. Program ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang cerdas dan kritis, serta mampu menyaring informasi dengan bijak, sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda yang penuh idealisme dan nasionalisme.
Latar Belakang dan Konteks Sejarah Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan puncak dari pergerakan pemuda Indonesia yang tengah berkembang pesat pada era 1920-an. Pergerakan ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti:
- Kebangkitan Nasionalisme: Munculnya kesadaran nasional di kalangan pemuda Indonesia, yang terinspirasi oleh gerakan serupa di negara lain, mendorong mereka untuk memperjuangkan kemerdekaan.
- Pengaruh Pendidikan: Perkembangan pendidikan di Indonesia pada masa itu melahirkan generasi muda yang terpelajar dan memiliki kesadaran politik yang tinggi.
- Peran Organisasi Pemuda: Berbagai organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Islamieten Bond, dan Pemuda Indonesia, aktif melakukan kegiatan politik dan kebudayaan yang menentang kolonialisme Belanda.
Tokoh-Tokoh Penting dan Organisasi yang Terlibat dalam Kongres Pemuda II
Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda, merupakan hasil dari kerja keras para pemuda dari berbagai organisasi. Tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam kongres ini antara lain:
- Soegondo Djojopoespito (Jong Java): Sebagai ketua Kongres Pemuda II, Soegondo berperan penting dalam mengarahkan jalannya kongres.
- Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond): Mendorong para pemuda untuk merumuskan tekad bersama, yang tertuang dalam Sumpah Pemuda.
- Wachid Hasyim (Jong Islamieten Bond): Mengajak para pemuda untuk bersatu dalam semangat kebangsaan.
- Moehammad Hatta (Perhimpunan Pelajar Indonesia): Memberikan gagasan penting mengenai perlunya persatuan dan kesatuan bangsa.
Isi Teks Sumpah Pemuda dan Makna di Balik Setiap Poinnya
Sumpah Pemuda terdiri dari tiga poin utama yang memiliki makna mendalam bagi perjalanan bangsa Indonesia. Berikut isi teks Sumpah Pemuda dan makna di balik setiap poinnya:
“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.
Hari Sumpah Pemuda, sebuah momen sakral yang mengingatkan kita pada semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Namun, di tengah hiruk pikuk politik dan isu identitas, kita perlu bertanya, seberapa kuatkah ikatan persatuan kita? Apakah kita benar-benar mampu melebur dalam keragaman, seperti yang tergambar dalam acara Melebur Bersama Masyarakat Ansar Ahmad Hadiri Batam Bersholawat ? Atau, apakah kita hanya terjebak dalam sekat-sekat perbedaan, melupakan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pemuda pendahulu?
Pertanyaan ini penting untuk direnungkan, agar semangat Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi slogan, melainkan terpatri dalam setiap langkah kita membangun bangsa.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
Hari Sumpah Pemuda mengingatkan kita pada semangat persatuan dan tekad pemuda Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Namun, semangat tersebut patut dipertanyakan, mengingat pergantian jabatan di BPK yang baru-baru ini terjadi. Profil Agus Joko Pramono sebagai mantan anggota BPK yang kini digantikan, menimbulkan pertanyaan tentang komitmen dan integritas dalam menjalankan tugas pengawasan keuangan negara. Apakah pergantian ini akan membawa angin segar bagi reformasi birokrasi dan penegakan hukum di Indonesia?
Pertanyaan ini perlu dijawab dengan tindakan nyata, bukan hanya dengan retorika dan slogan semata. Hari Sumpah Pemuda harus menjadi momentum untuk merefleksikan kembali makna persatuan dan tekad, khususnya dalam membangun bangsa yang adil dan sejahtera.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Hari Sumpah Pemuda mengingatkan kita pada semangat persatuan dan tekad pemuda untuk membangun bangsa. Namun, apakah semangat tersebut masih terjaga dalam tubuh pemerintahan? Kita patut mempertanyakannya mengingat kabar Merah Putih Cabinet Ministers Reflect on Day Two of Retreat in Magelang: Strengthening Unity and Government Synergy. Apakah pertemuan para menteri ini benar-benar dapat menghasilkan sinergi dan soliditas yang nyata, atau hanya sekadar simbolis?
Kita tentu berharap semangat Hari Sumpah Pemuda dapat diimplementasikan dalam kinerja pemerintahan, bukan hanya sebatas wacana.
- “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia”: Poin ini menegaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki tanah air yang sama, yaitu Indonesia. Hal ini menekankan rasa persatuan dan kesatuan di atas perbedaan suku, ras, dan agama.
- “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia”: Poin ini menegaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia adalah satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Hal ini menentang berbagai upaya untuk memecah belah bangsa berdasarkan perbedaan suku, agama, dan budaya.
- “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”: Poin ini menegaskan pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa. Hal ini bertujuan untuk mempermudah komunikasi dan interaksi antarwarga, serta memperkuat rasa kebangsaan.
Timeline Penting Terkait Peristiwa Sumpah Pemuda, Hari Sumpah Pemuda
Tanggal | Kejadian |
---|---|
27-28 Oktober 1928 | Kongres Pemuda II diselenggarakan di Jakarta. |
28 Oktober 1928 | Sumpah Pemuda dibacakan, menandai lahirnya nasionalisme Indonesia. |
1930-an | Sumpah Pemuda menjadi inspirasi bagi pergerakan nasional Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. |
17 Agustus 1945 | Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, hasil dari perjuangan panjang para pemuda yang terinspirasi oleh Sumpah Pemuda. |
Makna Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda, yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928, merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sumpah ini bukan sekadar seruan kosong, melainkan refleksi dari semangat juang para pemuda yang ingin mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Sumpah Pemuda menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus pondasi kuat bagi pembangunan nasional. Namun, di tengah arus globalisasi dan berbagai tantangan zaman, relevansi Sumpah Pemuda bagi generasi muda saat ini perlu dikaji lebih dalam.
Hari Sumpah Pemuda, momentum yang selalu dirayakan dengan semangat patriotisme, nyatanya masih menyimpan ironi. Semangat persatuan dan kesatuan yang digaungkan Hari Sumpah Pemuda terkadang tergerus oleh ego sektoral dan kepentingan politik yang sempit. Padahal, merawat nilai-nilai luhur sumpah pemuda adalah kunci untuk membangun bangsa yang kuat dan bermartabat. Di era digital, tantangan baru muncul, membutuhkan komitmen bersama untuk menjaga persatuan dan memajukan bangsa.
Semoga semangat Hari Sumpah Pemuda benar-benar menjadi pemantik untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Relevansi Sumpah Pemuda Bagi Generasi Muda
Dalam era digital yang serba cepat, generasi muda dihadapkan pada berbagai informasi dan pengaruh dari berbagai belahan dunia. Di satu sisi, hal ini membuka peluang bagi mereka untuk mengakses pengetahuan dan pengalaman baru. Namun, di sisi lain, mudah terpengaruh oleh budaya asing dan melupakan jati diri bangsa. Di sinilah relevansi Sumpah Pemuda menjadi sangat penting. Sumpah Pemuda mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan, serta nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi oleh generasi muda.
Nilai-Nilai Luhur Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi bagi kemajuan bangsa. Nilai-nilai tersebut termaktub dalam tiga poin utama:
- Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa: Nilai ini menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, meskipun memiliki berbagai suku, budaya, dan bahasa. Persatuan dan kesatuan merupakan kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan dan mencapai tujuan bersama.
- Percaya pada Tuhan Yang Maha Esa: Nilai ini menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keyakinan kepada Tuhan menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk membangun negara yang adil dan sejahtera.
- Menjunjung Tinggi Rasa Kemanusiaan: Nilai ini mendorong generasi muda untuk memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap sesama. Kemanusiaan menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat yang harmonis dan saling menghormati.
Sumpah Pemuda Sebagai Inspirasi Pembangunan Bangsa
Sumpah Pemuda menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk membangun bangsa yang maju, adil, dan sejahtera. Semangat persatuan dan kesatuan, serta nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, harus menjadi pedoman dalam setiap langkah pembangunan. Generasi muda sebagai penerus estafet perjuangan bangsa memiliki peran penting dalam mewujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa.
Hari Sumpah Pemuda, sebuah momentum penting dalam sejarah bangsa, menjadi pengingat akan tekad para pemuda yang merumuskan cita-cita luhur bagi tanah air. Namun, seiring berjalannya waktu, semangat persatuan dan kesatuan yang diikrarkan dalam Hari Sumpah Pemuda tampaknya memudar di tengah arus globalisasi dan pragmatisme. Ironisnya, ketika bangsa lain berlomba-lomba membangun kemajuan, kita masih terjebak dalam pertikaian dan perpecahan.
Sudah saatnya kita kembali merenungkan makna Hari Sumpah Pemuda, dan menerjemahkannya dalam aksi nyata untuk membangun bangsa yang adil dan sejahtera.
Penerapan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Sehari-hari
Nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
- Menghormati keberagaman budaya: Generasi muda dapat menunjukkan rasa hormat dan toleransi terhadap perbedaan budaya, suku, dan agama. Hal ini dapat dilakukan dengan menghargai tradisi dan adat istiadat masing-masing daerah, serta menghindari sikap diskriminatif.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai moral: Generasi muda harus menjunjung tinggi nilai-nilai moral seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab. Hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
- Berpartisipasi aktif dalam pembangunan: Generasi muda dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa dengan mengembangkan potensi diri, berkontribusi dalam bidang masing-masing, dan menjadi agen perubahan yang positif.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda, yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, menjadi momen penting untuk mengenang tekad para pemuda Indonesia dalam menyatukan bangsa. Sumpah Pemuda 1928 menjadi tonggak sejarah penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Namun, di tengah euforia peringatan ini, perlu dipertanyakan apakah semangat Sumpah Pemuda masih relevan dengan kondisi bangsa saat ini.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Indonesia
Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Indonesia umumnya dirayakan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan pemerintah, organisasi masyarakat, dan masyarakat umum. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air di kalangan generasi muda.
Kegiatan Peringatan Hari Sumpah Pemuda
- Upacara bendera: Upacara bendera menjadi salah satu kegiatan yang rutin dilakukan di berbagai instansi pemerintah, sekolah, dan organisasi masyarakat. Upacara ini merupakan bentuk penghormatan dan refleksi atas semangat Sumpah Pemuda.
- Lomba dan kompetisi: Berbagai lomba dan kompetisi, seperti pidato, debat, dan menulis esai, diadakan untuk merangsang kreativitas dan semangat para pemuda. Lomba-lomba ini juga menjadi ajang untuk mengasah kemampuan dan bakat generasi muda.
- Seminar dan diskusi: Seminar dan diskusi dengan tema-tema relevan dengan semangat Sumpah Pemuda, seperti kepemimpinan, kebangsaan, dan pembangunan, diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran generasi muda tentang pentingnya peran pemuda dalam membangun bangsa.
- Pameran dan festival budaya: Pameran dan festival budaya yang menampilkan beragam kesenian dan budaya Indonesia bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya bangsa kepada generasi muda.
- Aksi sosial: Aksi sosial seperti donor darah, bersih-bersih lingkungan, dan penggalangan dana untuk membantu masyarakat membutuhkan merupakan bentuk nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang diwariskan oleh para pemuda pencetus Sumpah Pemuda.
Peran Pemerintah dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda
Pemerintah memiliki peran penting dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. Selain menjadi penyelenggara utama dalam berbagai kegiatan, pemerintah juga diharapkan dapat menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan potensi dan peran pemuda dalam pembangunan bangsa.
- Meningkatkan kualitas pendidikan dan akses terhadap pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi generasi muda. Pendidikan yang berkualitas menjadi pondasi penting untuk melahirkan generasi muda yang berpengetahuan, terampil, dan berakhlak mulia.
- Membuka peluang dan kesempatan bagi pemuda untuk berkarya dan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lapangan pekerjaan, mengembangkan wirausaha muda, dan melibatkan pemuda dalam pengambilan keputusan di berbagai sektor.
- Mendorong dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air di kalangan generasi muda. Kegiatan-kegiatan ini dapat berupa program-program pelatihan kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan penguatan karakter.
Peran Masyarakat dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda
Masyarakat, khususnya para pemuda, juga memiliki peran penting dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda. Semangat gotong royong, solidaritas, dan kepedulian sosial harus terus ditumbuhkan dan diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan positif.
- Berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diselenggarakan oleh pemerintah, organisasi masyarakat, dan komunitas pemuda.
- Menjadi agen perubahan dan penggerak positif di lingkungan sekitar dengan melakukan aksi-aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti membantu warga kurang mampu, menjaga kebersihan lingkungan, dan mensosialisasikan nilai-nilai luhur bangsa.
- Meneruskan semangat Sumpah Pemuda kepada generasi muda penerus bangsa dengan menjadi teladan dan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Sumpah Pemuda adalah tonggak sejarah yang tak ternilai harganya. Ia adalah bukti nyata tekad dan semangat para pemuda untuk membangun bangsa. Kita sebagai generasi penerus harus meneruskan perjuangan mereka dengan cara yang lebih modern dan inovatif.”
Nama Tokoh Penting
Peran Generasi Muda dalam Membangun Bangsa: Hari Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda, tonggak sejarah yang menandai tekad pemuda Indonesia untuk bersatu dalam membangun bangsa. Di tengah arus perubahan dan tantangan zaman, peran generasi muda dalam mewariskan nilai-nilai Sumpah Pemuda menjadi semakin krusial. Generasi muda adalah agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk memajukan bangsa, namun sayangnya, peran mereka seringkali terabaikan atau tidak termaksimalkan.
Peran Penting Generasi Muda dalam Mewariskan Nilai-Nilai Sumpah Pemuda
Generasi muda memegang peran penting dalam mewariskan nilai-nilai Sumpah Pemuda, yaitu:
- Menanamkan Nasionalisme: Generasi muda perlu menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa dalam diri mereka. Ini dapat dilakukan dengan memahami sejarah bangsa, mempelajari budaya dan tradisi, serta aktif dalam kegiatan yang memperkuat rasa nasionalisme.
- Membangun Persatuan: Sumpah Pemuda menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan. Generasi muda harus mampu menjembatani perbedaan, membangun toleransi, dan menciptakan rasa persaudaraan antar sesama anak bangsa.
- Mempromosikan Kemandirian: Generasi muda harus memiliki semangat untuk maju dan mandiri. Ini dapat diwujudkan dengan mengembangkan potensi diri, berinovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru.
- Menjadi Agent of Change: Generasi muda harus berani menjadi agen perubahan dan kritis terhadap berbagai permasalahan bangsa. Mereka harus proaktif dalam mencari solusi dan berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Langkah-Langkah Konkret Generasi Muda untuk Membangun Bangsa
Untuk mewujudkan peran mereka, generasi muda dapat melakukan langkah-langkah konkret, antara lain:
- Berpartisipasi dalam Politik: Generasi muda harus terlibat aktif dalam politik, baik dengan menjadi calon pemimpin maupun dengan mengawasi jalannya pemerintahan. Partisipasi politik yang aktif akan memungkinkan mereka untuk menyalurkan aspirasi dan memperjuangkan kepentingan bangsa.
- Berinovasi dan Berkreasi: Generasi muda memiliki potensi besar untuk berinovasi dan berkreasi. Mereka dapat mengembangkan teknologi baru, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
- Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Pendidikan merupakan kunci untuk membangun bangsa yang maju. Generasi muda harus memprioritaskan pendidikan, baik dengan belajar di sekolah maupun dengan mengikuti berbagai pelatihan dan workshop.
- Membangun Ekonomi Kreatif: Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Generasi muda dapat berkontribusi dalam sektor ini dengan mengembangkan usaha kreatif, mengasah bakat, dan menciptakan produk yang inovatif.
- Menjaga Lingkungan Hidup: Generasi muda harus peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup. Mereka dapat melakukan berbagai kegiatan untuk menjaga kelestarian alam, seperti menanam pohon, mengurangi sampah, dan menghemat energi.
Contoh Nyata Generasi Muda yang Telah Berkontribusi dalam Membangun Bangsa
Banyak contoh nyata generasi muda yang telah menunjukkan kontribusi positif dalam membangun bangsa. Berikut beberapa contohnya:
- Muhammad Ainul Yaqin, pemuda asal Jombang yang mengembangkan alat pendeteksi dini kanker serviks menggunakan kecerdasan buatan.
- Kevin Kumala, seorang pemuda yang mendirikan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi pendidikan dan membantu anak-anak di daerah terpencil untuk mengakses pendidikan yang berkualitas.
- Dewi Lestari, penulis yang menginspirasi banyak orang dengan karyanya yang mengangkat isu sosial dan budaya.
Program dan Kegiatan yang Dapat Dilakukan Generasi Muda untuk Membangun Bangsa
No | Program/Kegiatan | Tujuan | Contoh |
---|---|---|---|
1 | Program Pemberdayaan Masyarakat | Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil | Program pelatihan keterampilan, program bantuan modal usaha, program pendidikan anak usia dini |
2 | Program Penghijauan dan Pelestarian Lingkungan | Melestarikan lingkungan hidup dan mencegah kerusakan alam | Program penanaman pohon, program pengolahan sampah, program edukasi lingkungan |
3 | Program Pengembangan Ekonomi Kreatif | Meningkatkan daya saing ekonomi bangsa melalui pengembangan sektor kreatif | Program inkubator bisnis, program pelatihan kewirausahaan, program pameran karya kreatif |
4 | Program Literasi dan Pendidikan | Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan literasi dan pendidikan | Program membaca bersama, program bimbingan belajar, program beasiswa |
5 | Program Promosi Budaya dan Pariwisata | Meningkatkan citra dan daya tarik Indonesia di mata dunia | Program festival budaya, program promosi wisata, program pelestarian warisan budaya |
Sumpah Pemuda bukanlah sekadar simbol masa lalu, melainkan semangat yang harus terus hidup dan bergema di hati generasi muda. Di tengah derasnya arus globalisasi dan disrupsi digital, nilai-nilai Sumpah Pemuda menjadi kompas yang menuntun generasi muda dalam melangkah maju. Sumpah Pemuda menjadi inspirasi untuk membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera. Generasi muda memiliki tanggung jawab untuk meneruskan estafet perjuangan para pendahulu, dengan menerjemahkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam aksi nyata, dan membangun masa depan bangsa yang lebih baik.