More

    “Peringatan BNPB: Siaga Bencana Pulau Jawa hingga 2025”

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan semua daerah di Pulau Jawa untuk tetap waspada menghadapi potensi bencana alam akibat intensitas hujan yang meningkat hingga awal tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta. Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak intensitas hujan diperkirakan terjadi pada awal tahun 2025. BMKG melaporkan bahwa sekitar 60 persen zona musim di Indonesia, termasuk Pulau Jawa, telah memasuki musim penghujan dan diperkirakan akan berlangsung hingga kuartal pertama tahun 2025.

    Upaya untuk mengurangi dampak buruk bencana alam dapat dilakukan dengan meningkatkan kesiapsiagaan, seperti memeriksa kawasan aliran sungai, perbukitan, tebing curam, serta menyiapkan peralatan dan anggaran yang cukup. Pendampingan dari pemerintah pusat, melalui BNPB, juga diperlukan untuk membantu daerah yang seringkali menjadi langganan bencana. Data dari BNPB menunjukkan bahwa sejumlah daerah di Pulau Jawa, seperti Pandeglang, Lebak, Serang, Cianjur, Sukabumi, Bogor, Pasuruan, Sumenep, Malang, Bandung Barat, dan Cilacap, sudah terdampak oleh banjir dan tanah longsor sejak awal Desember 2024.

    Selain itu, jumlah korban yang menderita akibat bencana ini juga terus bertambah, seperti jumlah orang yang mengungsi dan rumah yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. BNPB terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terkini terkait mitigasi bencana kepada masyarakat dan pemerintah daerah agar dapat bersiap menghadapi potensi bencana dengan lebih baik. Tetap waspada dan siaga terhadap bencana alam adalah langkah penting dalam menjaga keselamatan dan keamanan bagi seluruh penduduk Pulau Jawa hingga awal tahun 2025.