Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang perlu diwaspadai. Menurut data dari World Health Organization (WHO), angka kematian akibat kanker hampir mencapai 10 juta kasus pada tahun 2020. Sebuah studi baru mengejutkan dengan menemukan bahwa orang kaya justru lebih rentan terkena kanker dibandingkan dengan orang miskin. Mereka berisiko lebih tinggi untuk mengidap kanker payudara, prostat, dan jenis kanker lainnya.
Penelitian ini melibatkan 280.000 warga Finlandia berusia 35 hingga 80 tahun, yang merupakan penelitian pertama yang menghubungkan antara 19 penyakit umum di negara-negara berpenghasilan tinggi. Hasilnya, orang dengan pendidikan rendah memiliki kerentanan genetik yang lebih besar terhadap penyakit seperti artritis reumatoid, kanker paru-paru, depresi, alkoholisme, dan diabetes tipe 2. Sementara itu, orang dengan pendidikan lebih tinggi rentan terkena kanker payudara dan prostat.
Para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang berpenghasilan rendah cenderung menghadapi kesulitan akses ke layanan kesehatan, seperti pencegahan, skrining, dan pengobatan, karena kurangnya asuransi. Di sisi lain, orang dengan pendapatan yang lebih tinggi memiliki akses yang lebih baik ke layanan kesehatan, literasi kesehatan yang lebih baik, dan cenderung menjauhi perilaku berisiko seperti merokok dan konsumsi alkohol.
Para ahli berpendapat bahwa perbedaan insiden kanker antara orang-orang dengan status sosial ekonomi yang berbeda mungkin terjadi karena faktor usia dan praktik skrining kesehatan yang lebih sering dilakukan oleh orang-orang dengan status ekonomi yang lebih tinggi. Selain itu, praktik skrining juga diyakini dapat memengaruhi peningkatan jumlah deteksi kanker payudara dan prostat. Dr. Elisa Port, dari Mount Sinai Health System, juga menyoroti hal serupa dan menekankan pentingnya skrining bagi peserta.
Dengan demikian, penting untuk meningkatkan kesadaran akan risiko kanker dan pentingnya pencegahan serta skrining secara berkala, terlepas dari kelas sosial ekonomi seseorang. Ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pun yang terhindar dari ancaman kanker, dan upaya pencegahan dan deteksi dini sangatlah vital untuk semua orang.