Vaksinasi pneumonia menjadi salah satu langkah penting untuk menurunkan risiko terkena radang paru (pneumonia) akibat infeksi bakteri pneumokokus. Dr. Rania Imaniar, Sp. P.K.R, seorang dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi, menjelaskan bahwa vaksin ini tidak dapat menjamin seseorang terbebas sepenuhnya dari pneumonia, namun bisa membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Pemberian vaksin meningkatkan daya tahan tubuh seseorang sehingga tubuh bisa mengidentifikasi kuman penyebab infeksi.
Menurut Rania, vaksin pneumonia juga dapat melindungi dari penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus, seperti bronkopneumonia, meningitis, dan sepsis. Pneumonia merupakan kondisi paru-paru yang meradang karena infeksi bakteri atau virus, yang bisa berisiko fatal pada lansia dan anak-anak. Oleh karena itu, pencegahan dengan gaya hidup sehat dan vaksinasi penting untuk mengurangi risiko.
Vaksin pneumonia direkomendasikan untuk kelompok-kelompok tertentu, seperti anak-anak di bawah lima tahun, lansia, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, penderita diabetes, HIV, serta beberapa kondisi kesehatan lainnya. Sebelum melakukan vaksinasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan riwayat medis seseorang. Jika merasa kurang sehat atau mengalami gejala pneumonia, segera periksakan diri ke dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi.
Pastikan tubuh dalam keadaan prima dan tidak sedang sakit sebelum menjalani vaksinasi pneumonia. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, seseorang dapat mengurangi risiko pneumonia dan mendukung kesehatan paru-parunya. Jadi, jaga kesehatan dan berkonsultasilah dengan dokter untuk langkah pencegahan yang tepat.