Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dipercaya pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek hilirisasi yang akan didanai oleh lembaga tersebut. Menurut Kepala BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, evaluasi ini bertujuan untuk memastikan investasi negara dapat berjalan dengan efektif. Dalam rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto dan beberapa menteri terkait, Rosan menjelaskan bahwa proyek-proyek yang akan dievaluasi oleh Danantara meliputi berbagai bidang, termasuk refinery (kilang) dengan teknologi baru dan bidang lainnya. Unsur penting yang harus dipersiapkan oleh proyek-proyek hilirisasi yang akan didanai oleh Danantara adalah kematangan, termasuk perizinan terkait lahan, analisis dampak lingkungan, dan izin resmi yang diperlukan. Dengan evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh Danantara, diharapkan calon investor dari dalam dan luar negeri dapat merasa lebih percaya diri untuk menanamkan modal pada proyek-proyek hilirisasi ini. Selain itu, evaluasi ini juga bertujuan untuk menjaga nilai dari konsep industrialisasi yang dipegang oleh Presiden Prabowo Subianto, dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan lingkungan. Rosan menegaskan pentingnya menjaga emisi dan mengikuti komitmen net zero pada tahun 2060. Dengan demikian, evaluasi proyek hilirisasi oleh Danantara menjadi langkah penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan responsif terhadap isu lingkungan.
