Penampilan Xavi Simons bersama RB Leipzig di musim ini menunjukkan adaptasi yang luar biasa di berbagai sektor lini depan. Meskipun sering berada di belakang duet maut Benjamin Sesko dan Lois Openda, Simons mampu menunjukkan keahliannya dalam bermanuver di ruang sempit dan mengarahkan permainan ke arah gawang lawan. Dengan rekor tertinggi untuk umpan kunci, pengiriman bola ke kotak penalti, dan distribusi progresif di Bundesliga, Simons memperlihatkan dominasinya di lapangan.
Gaya permainan Simons sangat sesuai dengan filosofi taktik Ruben Amorim yang menekankan pada dua gelandang serang di belakang penyerang utama. Potensi kerjasama antara Simons dan Bruno Fernandes dapat membawa dimensi baru bagi serangan Manchester United. Meski demikian, ada catatan penting yang perlu diperhatikan mengenai produktivitas kreatif Simons di musim 2024-2025. Dengan hanya mencatat empat assist di Bundesliga, jumlah tersebut menunjukkan penurunan yang signifikan dibanding musim sebelumnya.
Hal ini patut dipertimbangkan sebelum Manchester United mengambil keputusan besar dalam merekrutnya.RuntimeObject tersebut mungkin akan mempengaruhi strategi transfer Setan Merah dalam menghidupkan kembali lini serang yang kurang produktif.