Kemenyan Indonesia, meskipun identik dengan hal mistis dan gaib, sebenarnya merupakan hasil pertanian yang diekspor ke berbagai negara, termasuk China dan Prancis. Wakil Presiden Gibran Rakabuming baru-baru ini menyuarakan pentingnya hilirisasi tanaman kemenyan di Indonesia, sebagai bagian dari fokus penguatan sektor pertanian yang ditekankan oleh Presiden. Kemenyan sendiri merupakan getah atau resin yang dihasilkan dari tanaman menyan, dan digunakan dalam berbagai industri mulai dari kosmetik, makanan, hingga kedokteran.
Dalam industri kosmetik, kemenyan digunakan sebagai bahan parfum dan aroma lilin, sedangkan di industri makanan, digunakan sebagai perasa dalam minuman, permen karet, dan puding. Di dunia kedokteran, kemenyan digunakan sebagai perekat yang melindungi luka dan meningkatkan daya rekat pita serta perban bedah. Selain itu, kemenyan juga memiliki peran penting dalam ritual keagamaan di berbagai negara, seperti di Asia dan Eropa.
Indonesia menjadi salah satu eksportir kemenyan terkemuka, dengan kemenyan asal Sumatera dikenal secara luas karena keunggulannya dibandingkan jenis kemenyan lain. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa volume ekspor kemenyan pada tahun 2024 mencapai 43.069 ton, dengan nilai ekspor sebesar 52 juta dolar AS. Negara tujuan utama ekspor kemenyan Indonesia antara lain China, Prancis, Bangladesh, Mesir, dan India. Dengan potensi ekspor dan manfaat kemenyan yang beragam, hilirisasi kemenyan di Indonesia menjadi salah satu agenda penting untuk terus dikembangkan.