Berbagai negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Thailand, dan Vietnam, sedang fokus mempercepat pembangunan dan perluasan infrastruktur bandara untuk mendukung sektor pariwisata. Langkah ini dilakukan seiring dengan kebijakan visa yang lebih longgar guna menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.
Di Singapura, Bandara Changi baru-baru ini memulai pembangunan terminal kelima dengan target selesai dan beroperasi pada pertengahan 2030-an. Terminal baru ini akan meningkatkan kapasitas Bandara Changi, yang saat ini memproyeksikan peningkatan jumlah penumpang dari 90 juta menjadi 140 juta per tahun.
Vietnam juga tidak mau ketinggalan, dengan Bandara Internasional Tan Son Nhat di Kota Ho Chi Minh membuka Terminal 3 untuk penerbangan domestik. Terminal ini senilai US$430 juta atau sekitar Rp7 triliun, dengan kapasitas hingga 20 juta penumpang per tahun. Sementara itu, Bandara Internasional Long Thanh di Provinsi Dong Nai, dekat Kota Ho Chi Minh, juga sedang dibangun dan dijadwalkan selesai pada 2026 dengan kapasitas hingga 25 juta penumpang per tahun.
Thailand juga turut serta dalam upaya pengembangan infrastruktur bandara, dengan membuka landasan pacu ketiga di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, pada September 2024. Mereka juga berencana untuk ekspansi lebih lanjut pada 2027 guna meningkatkan kapasitas bandara. Ketiga negara tersebut juga telah mempermudah aturan visa bagi wisatawan asing, menunjukkan komitmen mereka dalam mengoptimalkan sektor pariwisata.
Meskipun demikian, Indonesia belum terlibat dalam gelombang pembangunan bandara di kawasan ini. Meski rencana pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta sempat dikemukakan, namun akhirnya dibatalkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Pengembangan tiga terminal yang sudah ada dianggap lebih efisien secara biaya dan mampu memaksimalkan kapasitas yang ada, ketimbang pembangunan Terminal 4 yang memerlukan biaya lebih besar.
Ini menunjukkan bahwa berbagai negara di Asia Tenggara sedang gencar mengembangkan infrastruktur bandara untuk mendukung sektor pariwisata, dengan harapan dapat menarik lebih banyak wisatawan asing dan mengoptimalkan potensi ekonomi masing-masing.
