Duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang serius, seperti serangan jantung, aritmia, dan gagal jantung. Studi terbaru telah menunjukkan bahwa bahkan para penyintas serangan jantung masih rentan terhadap serangan jantung kembali jika mereka menghabiskan banyak waktu dalam posisi duduk. Ahli fisiologi olahraga, Keith Diaz, menjelaskan bahwa duduk terlalu lama dapat mengganggu sirkulasi darah, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan penumpukan lemak yang bisa meningkatkan risiko masalah jantung.
Untuk mengurangi risiko ini, para ahli merekomendasikan beberapa perubahan gaya hidup, seperti mengelola tekanan darah, menjaga pola makan sehat, dan berhenti merokok. Selain itu, mengubah kebiasaan duduk dengan melakukan olahraga selama 30 menit setiap hari dapat memberikan manfaat besar dalam menurunkan risiko penyakit jantung. Para peneliti menemukan bahwa mengganti waktu duduk dengan aktivitas fisik ringan, sedang, atau berat setiap hari dapat mengurangi risiko serangan jantung sekunder atau kematian hingga 61%.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa tidur lebih baik daripada duduk dalam waktu lama. Jika seseorang mengganti waktu duduk dengan tidur selama 30 menit, ini dapat membantu memangkas risiko serangan jantung sekunder hingga 14%. Ini menunjukkan pentingnya melakukan aktivitas fisik dan memberikan istirahat yang cukup bagi tubuh untuk pemulihan yang optimal setelah kejadian serius seperti serangan jantung. Oleh karena itu, mengganti waktu duduk dengan aktivitas fisik atau tidur dapat membantu mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan penyakit jantung.